Palu, 25-26 September 2024 - BMKG bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) melaksanakan Communication Transmission Exercise sebagai bagian dari kerjasama dalam Technical Cooperation Project for Capacity Development on Operation of Earthquake and Tsunami Analysis and Warning Dissemination. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji sistem komunikasi peringatan dini serta kesiapan evakuasi mandiri di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu.
Latihan ini akan diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat, lembaga terkait, baik dari tingkat nasional hingga daerah, yang berperan dalam pengurangan risiko bencana (PRB). Setidaknya sekitar 52 lembaga terlibat dalam latihan ini. Pada Level Nasional lembaga yang terlibat adalah Pusat Peringatan Dini Tsunami BMKG, BNPB, Mabes TNI, Mabes Polri, Kemendagri, dan Kemenkominfo. Pada level regional, KOGABWILHAN II, Kutai Kartanegara, KODAM XIII MERDEKA, Manado, KOARMADA II, Surabaya, LANTAMAL VI, Makassar, KOOPSUDNAS Halim Perdana Kusuma, KOOPSUD II, Makassar. di level Provinsi dan Kabupaten/Kota, latihan melibatkan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, BPBD Kota Palu, MAKO LANAL dan Pos AL Donggala, KOREM 132 Tadulaku, Sulawesi Tengah, POLDA Sulawesi Tengah, Kantor SAR Palu, Kantor Walikota Palu, KODIM 1306, DATASEMEN AU Mutiara Sis Al Jufri, POLRESTA Palu, BPBD Kota Palu, PPDI Sulawesi Tengah (Local Transmission tools), RAPI Kota Palu, ORARI Kota Palu, dan FPRB Prov Sulteng.
Uji coba ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam menyebarkan informasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami, serta mengoptimalkan koordinasi antar lembaga selama masa tanggap darurat, yang dikenal sebagai Golden Time, yakni waktu krusial kurang dari 10 menit setelah gempa besar terjadi. Kegiatan ini pun bertepatan dengan peringatan enam tahun gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi Kota Palu pada September 2018 silam.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan kegiatan Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami, Latihan Uji Komunikasi Kota Palu Tahun 2024 memiliki tujuan untuk memperkuat kapasitas BMKG dalam memberikan peringatan dini gempa bumi dan tsunami yang tepat waktu dan akurat.
"Sehingga pemahaman dan kemampuan kita untuk bertindak cepat dalam situasi darurat sangatlah krusial. Kita berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi situasi bencana," kata Daryono pada kegiatan BMKG-JICA Palu Communication Transmission Exercise di Santika Hotel, Kota Palu, Rabu (25/9).," jelas Dr. Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Latihan telah dilaksanakan dalam dua hari, dimulai pada 25 September 2024 dengan sesi akademik dan gladi bersih yang dilaksanakan di Hotel Santika Palu, di mana para peserta akan mendapat pemahaman tentang potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah Palu, serta sistem peringatan dini BMKG melalui InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System).
Pada hari kedua, 26 September 2024, pelaksanaan Tsunami Evacuation Drill yang melibatkan masyarakat Kelurahan Talise. Latihan ini menguji kemampuan warga dalam melakukan evakuasi mandiri menuju tempat evakuasi sementara (TES) setelah menerima peringatan gempa dan tsunami. Simulasi ini penting mengingat kondisi geografis Kota Palu yang rentan terhadap tsunami dengan waktu respon yang sangat terbatas.
Melalui uji sistem komunikasi ini, BMKG telah mengidentifikasi kendala dalam penyebaran informasi secara cepat, serta melakukan evaluasi terhadap alat komunikasi alternatif. Hasil dari latihan ini diharapkan dapat memperbarui isi pesan peringatan, memperbaiki alur komunikasi, dan meningkatkan kesiapan masyarakat serta lembaga-lembaga terkait dalam menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami, sehingga mampu meminimalkan risiko dan korban jiwa.