
Kembali ke Berita
BMKG Gelar Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I 2025, Tegaskan Komitmen Pertahankan Opini WTP
09 July 2025
Valdez Dwi
Berita

Jakarta, 9 Juli 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Pembukaan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2025 pada Rabu (9/7). Kegiatan ini digelar secara hybrid, yakni di Auditorium Gedung A BMKG, Jakarta, serta melalui Zoom Meeting.
Rekonsiliasi yang berlangsung selama 9-25 Juli 2025 ini telah dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Adapun tema yang diusung adalah “Mempertahankan Opini WTP melalui Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2025 yang Akuntabel dan Berkualitas.” Tema ini menjadi pengingat pentingnya menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara di lingkungan BMKG.
Dalam sambutannya, Dwikorita menegaskan bahwa pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bukan sekadar tujuan akhir, melainkan representasi dari tanggung jawab moral atas penggunaan anggaran negara yang dipercayakan kepada BMKG.
“Yang lebih utama adalah bentuk pertanggungjawaban kepada bangsa dan negara atas kepercayaan, pelaksanaan dan penggunaan anggaran yang diamanatkan kepada lembaga kita,” ujar Dwikorita.
Ia juga mengajak seluruh jajaran BMKG untuk terus bekerja keras dan berkomitmen mempertahankan opini WTP di tahun-tahun mendatang.
“BMKG terus selalu berupaya menuju visi BMKG menjadi lembaga MKG yang berkelas dunia (World Class Organization) yang diperkuat dengan spirit socio-entrepreneur guna mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong,” tambahnya.
Rekonsiliasi ini menjadi bagian dari strategi BMKG dalam mewujudkan Visi 2025–2029 sebagai penyedia layanan MKG yang andal dan terpercaya di tingkat global. Untuk itu, BMKG fokus pada lima isu strategis, yakni penguatan SDM unggul, pengelolaan data berkualitas, pemanfaatan teknologi menuju Society 5.0, pengembangan organisasi yang gesit, serta layanan prima berstandar global.
Dwikorita juga menekankan pentingnya menyusun laporan keuangan yang memenuhi empat kriteria sesuai standar BPK, yaitu kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), karakteristik laporan yang relevan dan andal, didukung sistem pengendalian internal yang memadai, serta patuh pada peraturan perundang-undangan.
Sebagai bagian dari proses audit, BMKG menerapkan pendekatan berbasis risiko (risk-based audit), pemikiran berbasis solusi (solution-based thinking), serta pandangan yang komprehensif. Ketiga pendekatan ini dinilai penting untuk memastikan pengelolaan keuangan negara berjalan secara efektif dan efisien.
“Rekonsiliasi Laporan Keuangan BMKG Semester I Tahun Anggaran 2025 ini diharapkan sebagai bagian upaya untuk mempertahankan laporan keuangan BMKG yang transparan dan akuntabel serta menjaga agar tetap berada di jalur yang benar,” tutup Dwikorita.
Kegiatan rekonsiliasi diikuti oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama BMKG, narasumber dari Kementerian Keuangan, serta para pengelola keuangan dari seluruh unit kerja BMKG di pusat dan daerah.
Diharapkan kegiatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2025 mampu menyatukan pemahaman dan langkah seluruh unit kerja dalam menyusun laporan keuangan yang akuntabel dan transparan, demi memperkuat kepercayaan publik dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.