BMKG mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tetap terus mewaspada potensi kejadian cuaca ekstrem, yaitu hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang, ataupun hujan dengan durasi yang panjang, karena dapat berdampak terjadinya longsor, banjir dan banjir bandang.
Kondisi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh pertumbuhan awan-awan konvektif (awan cumulonimbus) secara intensif.
Kejadian banjir bandang umumnya dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat atau hujan berdurasi panjang, yang terjadi di hulu sungai.
Kejadian banjir bandang ini sering ditandai dengan terlihatnya awan hitam tebal ke arah hulu sungai, meskipun cuaca di daerah hilir sungai cerah/ tidak hujan.
Seperti yang sudah disampaikan beberapa kali sebelumnya, BMKG telah memprediksi bahwa Bulan Februari ini masih merupakan puncak musim hujan dan cuaca ekstrim masih akan terjadi sampai dengan bulan Maret 2020.
Oleh karena itu, masyarakat dan semua pihak diimbau agar dapat menyesuaikan aktivitasnya dengan selalu memonitor info cuaca dan Peringatan Dini BMKG, melalui berbagai kanal yang tersedia :
Yogyakarta, 22 Februari 2020
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta
Reni Kraningtyas, S.P., M.Si.