Jakarta - Rapat dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR-RI dengan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, BMKG dan Basarnas/BNPP di Gedung Nusantara DPR-RI pada Senin, (09/09/2024) dengan agenda Penetapan Hasil Pembahasan RKA K/L TA 2025 Mitra Kerja Komisi V DPR RI dalam RAPBN TA 2025.
Dalam sambutannya, Dwikorita mengungkapkan tantangan yang dihadapi BMKG saat pertama kali menjabat pada akhir 2017. Ia menggambarkan kondisi saat itu seperti seorang pilot yang terbang tanpa peralatan memadai, "Ibarat penerbangan buta," ujarnya. Sistem dan instrumen BMKG pada waktu itu dinilai masih sangat minim, sehingga ketidakpastian dalam memberikan informasi cuaca cukup tinggi.
Berbekal dukungan dari Anggota Komisi V DPR-RI dan beberapa kementerian terkait, BMKG berhasil meningkatkan anggaran secara signifikan yang memungkinkan pembaruan sistem dan alat-alat BMKG, meskipun sempat terkendala backlog anggaran. "Saat menghadapi tsunami Palu dan tsunami Selat Sunda (di tahun 2018), 60% alat kami tidak bisa dipelihara karena keterbatasan anggaran," ungkap Dwikorita.
Kini, Dwikorita menegaskan bahwa BMKG siap bekerja dengan peralatan yang lebih andal. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Anggota Komisi V DPR-RI periode 2019-2024 atas kerjasamanya memajukan BMKG. "Saya berterima kasih sekali atas seluruh ketulus ikhlasan, cinta kasih yang telah dituangkan kepada BMKG sehingga BMKG bisa menjadi seperti hari ini", pungkasnya.