Hari Rabu, 16 Januari 2019, pukul 17.49.30 WIB, wilayah Laut Filipina diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,47 LU dan 128,64 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 161 km arah utara Kota Daruba, Kabupaten Morotai, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng laut Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Filipina ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Morotai II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 19.25 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya empat kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M 4.9. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android "Info BMKG").
Jakarta, 16 Januari 2019
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.