

Jakarta, 1 Juli 2025 – Suasana penuh semangat dan keceriaan mewarnai kegiatan kunjungan kali ini. Sebanyak 17 Siswa TK Zona Main Anak antusias menjelajahi berbagai alat seputar gempa bumi dan cuaca.
Setelah foto bersama, para siswa diajak mengunjungi Museum Gempa, tempat para siswa tidak hanya mendengar cerita sejarah Alat Seismograf, tapi juga aktif bertanya. “Kenapa semuanya dari kertas pias?” tanya salah satu siswa. “Semuanya dari kertas pias karena buat mencatat gempa,” jelas Efa selaku narasumber di Museum Gempa.
Keseruan berlanjut pada saat ke Taman Alat Cuaca. Siswa-siswi tampak serius mendengarkan penjelasan tentang cara kerja Termometer suhu, Anemometer, dan Campbell Stokes. Para siswa juga terpukau melihat alat pengukur cuaca secara otomatis yang menjulang hingga 10 meter.
Puncak keceriaan terjadi saat mencoba Simulator Gempa. Para siswa bergiliran naik dan merasakan guncangan dengan kekuatan gempa yang berbeda-beda. “Seruu banget!” teriak salah satu siswa usai merasakan guncangan dari gempa buatan. Bahkan para orang tua pun turut mencoba alat simulator tersebut.
Kegiatan berakhir di Ruang Media Center dimana semangat anak-anak semakin terasa saat ditantang menjawab kuis seputar BMKG. Arkan, salah satu siswa, dengan percaya diri menyebutkan kepanjangan dari “BMKG” dan langsung mendapat hadiah.
Ada dua narasumber yang menyampaikan paparan mengenai cuaca dan gempa. Tim Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Efa Endang Setiawati dan Tim Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca, Taneswari Dega Viratri menjelaskan tentang perbedaan iklim dan cuaca. “Perbedaan iklim dan cuaca ada di dua hal yaitu waktu dan wilayah. Jadi kalau cuaca, kondisi atmosfer di suatu wilayah yang lebih kecil tapi dalam waktu yang lebih singkat, sedangkan iklim kondisi cuaca dalam wilayah yang lebih luas dan waktu yang lebih panjang,” jelas Tanes.
Para siswa juga diajak bermain sambil belajar mengenali perbedaan cuaca dan iklim, pakaian yang cocok untuk kondisi cuaca tertentu, hingga menyaksikan simulasi video tsunami. Tak hanya menonton, para siswa pun mengikuti gerakan video mitigasi gempa dengan menari bersama. (Fa)