BMKG Dorong Kota Padang Wujudkan Tsunami Ready Community, Tingkatkan Kesiapsiagaan Gempa dan Tsunami

  • Miftah Fauziah
  • 01 Okt 2022
BMKG Dorong Kota Padang Wujudkan Tsunami Ready Community, Tingkatkan Kesiapsiagaan Gempa dan Tsunami

Padang, 1 Oktober 2022 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Padang mendorong masyarakat agar senantiasa siap siaga serta tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami dengan mewujudkan masyarakat siaga tsunami (Tsunami Ready Community) di Kota Padang.

Tepat di Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang pada Jumat (30/9/2022), kegiatan pencanangan komunitas siaga tsunami resmi digelar di Pantai Puruih, Padang. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Wali Kota Padang Hendri Septa, Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani, Deputi V Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zaherman Muabezi, Deputi Bidang Geofisika Suko Prayitno, Kepala Balai BMKG Wilayah 1 Hendro Nugroho, dan Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Suaidi Ahadi.

Dalam acara rersebut, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa Kota Padang adalah kota yang memiliki potensi gempabumi dan tsunami dikarenakan letak pantainya yang berada di bagian barat berhadapan dengan zona sumber gempabumi Megathrust, yang menurut para pakar memiliki potensi magnitudo cukup besar.

Dwikorita menambahkan bahwa seluruh Pantai Barat Sumatera, dari pesisir Aceh hingga Lampung telah mengalami peristiwa gempa besar yang merusak. Seluruh energi gempa di Pantai Barat Pulau Sumatera tersebut menyisakan segmen sumber gempa Megathrust Mentawai-Siberut yang berhadapan dengan pesisir Sumatera Barat, sebagai satu-satunya segmen Megathrust yang belum rilis energi sejak tahun 2000.

"Hal ini berpotensi membangkitkan gempa besar dan merusak. Hasil kajian dari para ahli, segmen tersebut menyimpan potensi magnitudo maksimum hingga 8,9. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama seluruh pihak guna menyiapkan langkah mitigasi komprehensif demi mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian yang besar," ungkap Dwikorita.

Berdasarkan catatan Katalog Tsunami BMKG, Sumatera Barat pernah mengalami tsunami beberapa kali yaitu pada tahun 1797, 1833, 1904, dan 1935. Di samping itu, dalam pemodelan tsunami BMKG, menunjukkan bahwa tinggi gelombang tsunami di pesisir Kota Padang akibat gempabumi skenario terburuk Magnitudo M8,9 dapat mencapai lebih dari 10 meter dengan waktu tiba tsunami kurang dari 30 menit.

Dari adanya potensi tsunami tersebut, Dwikorita melanjutkan bahwa tidak heran Kota Padang memiliki indeks risiko tsunami yang sangat tinggi ditambah status Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat dengan kepadatan penduduk mencapai lebih dari 900.000 jiwa.

Meskipun Tsunami Ready Community telah resmi terbentuk di Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti, Dwikorita berharap hal ini tidak berhenti di sini. Ia ingin masyarakat Padang di kelurahan-kelurahan lainnya untuk menjadi masyarakat siaga tsunami, mengingat bahwa sedikitnya ada 5.402.239 penduduk Indonesia yang diperkirakan terancam tsunami. Apabila seluruh masyarakat Kota Padang telah dibimbing dan diarahkan untuk dapat menerapkan Tsunami Ready, maka dengan jumlah penduduk Kota Padang yang lebih dari 900.000 jiwa, akan berkontribusi pada sekitar 18% keselamatan penduduk Indonesia yang terancam tsunami.

12 Indikator Tsunamy Ready

Ke-12 indikator Tsunami Ready telah dipetakan dan didesain zona bahaya tsunami, jumlah orang berisiko di dalam zona bahaya tsunami dapat terestimasi, sumber-sumber ekonomi, infrastruktur, dan politik teridentifikasi, serta adanya peta evakuasi tsunami yang mudah dipahami.

Indikator lainnya, seperti tersedianya sarana yang memadai dan andal untuk menerima peringatan dini tsunami dari otoritas yang berwenang (BPBD) selama 24 jam secara tepat waktu, dan tersedianya sarana yang memadai dan andal untuk menyebarkan peringatan tsunami resmi 24 jam kepada publik setempat secara tepat waktu.

Sosialisasi dan kegiatan edukasi dapat diselenggarakan minimal tiga kali dalam satu tahun. Sementara pelatihan bagi dan oleh komunitas tsunami diadakan minimal dua tahun sekali yang mana hal ini dapat memberikan kesadaran masyarakat untuk terciptanya Tsunami Ready Community.

Dwikorita menegaskan hal ini butuh keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk mempercepat terwujudnya Tsunami Ready Community. Tidak hanya pemerintah, namun juga pihak swasta, akademisi, komunitas, termasuk rekan-rekan media di dalamnya. Predikat Tsunami Ready Community akan tercapai apabila semua pihak terlibat dengan berkolaborasi dan bersinergi, sehingga 12 indikator yang ditetapkan dapat dipenuhi dengan baik.

Gempabumi Terkini

  • 07 Oktober 2024, 11:42:25 WIB
  • 3.3
  • 12 km
  • 7.05 LS - 111.75 BT
  • Pusat gempa berada di darat 18 km baratlaut Bojonegoro
  • Dirasakan (Skala MMI): II - III Bojonegoro, II - III Tuban
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 18 km baratlaut Bojonegoro
  • Dirasakan (Skala MMI): II - III Bojonegoro, II - III Tuban
  • Selengkapnya →

Siaran Pers