Peningkatan konvektivitas hingga curah hujan pada musim kemarau menjadi salah satu hal yang sangat membingungkan masyarakat, terlebih saat ini NTB tengah dalam periode puncak musim kemarau berdasarkan prakiraan musim kemarau keluaran BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat. Puncak musim kemarau di NTB dprakirakan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2020. Beberapa hari belakangan ini wilayah NTB diselimuti awan konvektif yang dapat mendukung peningkatan curah hujan berdasarkan beberapa laporan dari masyarakat. Kondisi ini didukung pula oleh hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Lombok Barat yang mencatat adanya curah hujan tiga hari berturut - turut dari hari Minggu (9 Agustus 2020) hingga Selasa (11 Agustus 2020). Jumlah curah hujan tercatat dalam tiga hari sebesar 14,5 mm. Hal ini menimbulkan kerisauan dan kekhawatiran pada para pengguna informasi iklim dalam melaksanakan kegiatan kesehariannya. Berkaca pada hal tersebut, Stasiun Klimatologi Lombok Barat membuat analisis apa sajakah penyebab kondisi peningkatan konvektivitas di wilayah NTB yang terjadi beberapa waktu ini guna mempersiapkan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi kerugian yang dimungkinkan terjadi dari kondisi iklim saat ini.
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.