Memiliki garis pantai cukup panjang membuat Provinsi Jawa Tengah mendapat berkah di bidang kelautan dan perikanan. Tidak hanya soal hasil tangkapan ikan yang melimpah, sektor pertanian garam juga menjadi andalan. Beberapa daerah yang menjadi sentra petani garam terdapat di Kabupaten Rembang, Brebes, Cilacap, Demak, Batang, Kebumen, Purworejo, Jepara dan Pati. Total terdapat sebanyak 14.836 petani garam yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah itu. Petani garam terbanyak berada di Kabupaten Pati, dengan total 8.178 orang, Rembang dengan 4.009 orang dan Demak 1.354 orang.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019, menyatakan total produksi garam mencapai 1.043 Juta Ton. Jumlahnya meningkat signifikan dibanding tahun 2018. Dimana pada tahun tersebut, produksi garam hanya sebanyak 751.463 Ton. Meningkatnya jumlah produksi garam tahun 2019 salah satu penyebabnya adalah musim kemarau yang lebih panjang sehingga membuat produksi garam melimpah [jatengprov.go.id].
Tahun 2020, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan bahwa Musim Kemarau Tahun 2020 cenderung lebih basah apabila dibandingkan dengan Tahun 2019. Kondisi basah berlanjut hingga Musim Hujan 2021/2020 dimana terdapat potensi adanya La Nina. Menurut Dinas Kelautan dan Provinsi Jawa Tengah, selain faktor melimpahnya stok tahun 2019 serta naiknya jumlah impor garam, musim menjadi salah satu penyebab turunnya produksi garam di tahun 2020, tercatat produksi garam pada tahun 2020 sebesar 375.074 Ton. Kondisi Musim serta Hujan yang mempengaruhi produksi garam di Jawa Tengah, artikel ini membahas analisis musim hujan dan musim kemarau tahun 2019-2020 serta analisis curah hujan pada pos-pos hujan utama di wilayah utara Jawa Tengah.
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.