JOKO RAHARJO (Sta. Met. Kelas II Bandara Internasional Lombok)
Berdasarkan analisis cuaca skala regional, SST di wilayah perairan Indonesia relatif cukup hangat termasuk di perairan sekitar Pulau Lombok. SST yang cukup hangat meningkatkan potensi terjadinya penguapan yang memasok uap air untuk terbentuknya awan-awan hujan.
Berdasarkan pola angin terlihat adanya pola angin konvergen (pertemuan angin) di wilayah NTB dan sekitarnya, yang mengakibatkan berkumpulnya massa uap air sehingga terjadi pembentukan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Kondisi ini didukung pula dengan kelembaban relatif di Pulau Lombok pada lapisan 850 mb berkisar antara 70-100 % dan pada lapisan 700 mb antara 60-90% dan 500 mb yang berkisar antara 40-80%. Citra satelit menunjukkan adanya liputan awan yang tebal di atas wilayah Pulau Lombok siang hingga malam hari. Citra radar cuaca menunjukkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi dalam jangka waktu relatif lama di sekitar lokasi terjadinya hujan ekstrim.
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.