Yogyakarta, (1/8/2023) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghadiri pembukaan ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dalam press conference ARDEX 2023 Dwikorita menegaskan sesar opak dan potensi gempa megathrush 8,7 dipantai selatan jawa masih terus aktif, tak cuma gempa ada potensi tsunami setinggi 8 - 10 meter yang bisa menghantam pantai selatan Jawa.
Menurut Dwikorita pelatihan kebencanaan kepada masyarakat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini penting untuk terus meningkatkan ketangguhan yang berkelanjutan (sustainable resilience).
Dwikorita mengatakan, "Sesar Opak ini memang aktif, belum berhenti, masih aktif. Namun di selatan juga ada potensi megathrust, nah ini juga masih aktif. Jadi tidak boleh berhenti upaya mitigasi dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Khususnya yang tinggal di wilayah pesisir karena ancaman tsunami juga menghantui selain gempa bumi."
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa mulai tampak gejala peningkatan aktivitas kegempaan akibat Sesar Opak. Salah satunya adalah gempa 6.0 magnitudo di Kabupaten Bantul 30 Juni 2023 lalu. Namun demikian, gempa tersebut hanya menyebabkan kerusakan ringan. Menurut Dwikorita, hal ini salah satunya berkat antisipasi yang cukup baik.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan resiliensi sangat diperlukan. Negara-negara di ASEAN dapat saling bertukar nilai, ilmu, serta pengalaman terutama terkait kebencanaan yang melibatkan sipil-militer, menuju One ASEAN, One Response.
Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa erkait penanggulangan bencana, kita telah bekerjasama dengan seluruh negara yang ada di wilayah ASEAN ini. Semuanya sudah terjalin betul saling membantu jika terjadi bencana di negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Kegiatan ARDEX 2023 ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan GPDRR tahun lalu di Bali, di mana Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menggelar simulasi latihan penanggulangan darurat bencana. Selain itu, acara ini bertujuan untuk membangun kapasitas dan menjalin solidaritas kerjasama negara-negara ASEAN dalam kebencanaan.