Kembali ke Artikel
Konsep Kopling Seismik dan Coupled Thickness, Sebuah Perspektif Baru Penilaian Bahaya Seismik (Refleksi Gempa Poso dan Gempa Kolaka)
05 September 2025
Fahmi Dendi Saputra
Artikel
Penulis:
- Firdaus Muhiddin
Belum cukup sebulan pasca gempa Poso magnitudo 5,7 Mw pada 24 Juli lalu yang menimbulkan banyak
kerusakan, gempabumi signifikan kembali mengguncang wilayah Poso dan sekitarnya dengan magnitudo
yang hampir sama yakni 6,0 (update 5,8 Mw). Jika gempa sebelumnnya berpusat tepat di selatan Danau
Poso, gempa yang baru lalu berpusat di sekitar teluk Poso antara Tokorondo dan kota Poso. Meskipun
kedua gempa ini relatif berdekatan dan mempunyai spektrum wilayah merasakan yang relatif sama
namun kedua gempa dipicu oleh pergerakan sesar yang berbeda yakni sesar Poso untuk gempa yang
pertama dan sesar Tokoraru untuk gempa yang terakhir. Ada apa sebenarnya dibalik kedua gempa ini
mengingat keduanya menimbulkan dampak kerusakan yang cukup berarti. Mungkinkah gempabumi yang
lebih besar dapat terjadi di wilayah ini? Seberapa besar potensi gempa merusak dapat terjadi di wilayah
ini dan Sulawesi secara umum? Pertanyaan-pertanyaan ini mau tidak mau akan mencuat di balik kejadian
gempa ini.