
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 9–15 Mei 2025: Transisi Musim di Indonesia: Potensi Hujan Meningkat di Selatan Indonesia, Meskipun Cuaca Cerah dan Suhu Tinggi Masih Mendominasi Beberapa Daerah
08 May 2025
Habib Burrahman
Prospek Cuaca Mingguan

Transisi Musim di Indonesia: Potensi Hujan Meningkat di Selatan Indonesia, Meskipun Cuaca Cerah dan Suhu Tinggi Masih Mendominasi Beberapa Daerah
Karakteristik periode peralihan di Indonesia sudah lebih terlihat dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan pelemahan angin monsun Asia dan penguatan angin monsun Australia. Hal lain yang juga terlihat signifikan pada periode peralihan musim ini adalah; adanya peningkatan frekuensi kondisi cuaca cerah, suhu udara yang relatif tinggi di beberapa daerah, serta kelembaban udara umumnya lebih kering dengan kisaran antara 63% hingga 79%. Meskipun cuaca cerah mulai mendominasi, ketidakstabilan atmosfer selama periode transisi ini masih memungkinkan untuk terjadinya pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang disertai angin kencang dan petir/kilat dalam durasi singkat. Signifikansi cuaca ini juga merupakan akibat dari masih tersedianya uap air dalam konsentrasi tinggi di atmosfer.
Saat ini wilayah selatan Indonesia sedang mengalami periode hujan yang tidak biasa untuk bulan Mei. Fenomena ini didorong oleh kondisi atmosfer yang lembap dari gelombang Rossby Ekuator. Hal ini terlihat dari nilai anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) negatif di wilayah Indonesia bagian selatan, yang merupakan indikator dari terjadinya daerah pumpunan awan-awan konvektif di atmosfer. Kondisi tersebut diperkirakan akan memberikan dampak pada terjadi potensi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, terutama di wilayah Jawa, Bali, Lombok, hingga NTT. Aktivitas gelombang Rossby yang terpantau disertai dengan indeks labilitas atmosfer kategori sedang hingga kuat pada siang hingga sore hari berkontribusi terhadap meningkatnya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Curah hujan dalam beberapa hari ke depan diprediksi tidak siginifikan dan lebih rendah dari beberapa hari sebelumnya. Meskipun demikian, masih terdapat anomali intensitas hujan yang diprediksi berada di atas normal pada dasarian I hingga II bulan Mei.
Mengacu pada kondisi dinamika cuaca yang ada, masyarakat dihimbau untuk melakukan langkah pencegahan dengan menjaga kesehatan, memastikan kecukupan cairan tubuh, serta menghindari aktivitas di bawah sinar matahari langsung, terutama pada siang hari. Selain itu, perlu diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, terutama pada siang hingga malam hari. BMKG juga menyarankan agar masyarakat terus memantau informasi cuaca terkini untuk mengantisipasi perkembangan kondisi dinamika atmosfer yang terus berkembang.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Secara umum, kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan potensi cuaca cerah hingga berawan. Meskipun demikian, dinamika atmosfer saat ini masih mendukung proses konvektif yang memicu pembentukan awan hujan di sejumlah wilayah. Berdasarkan hasil pemantauan selama tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di berbagai daerah. Hasil pengamatan selama tiga hari terakhir menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat masih terjadi di berbagai daerah, yaitu Ambon sebesar 116.3 mm/hari, Kep. Riau sebesar 113.2 mm/hari, Nusa Tenggara Timur 101,0 mm/hari. dan 80.1 di Sulawesi Utara.
Memasuki periode peralihan musim, terpantau perbedaan suhu udara yang signifikan antara pagi dan siang hari akibat kekuatan radiasi matahari yang tinggi pada pagi hingga siang hari, serta masih adanya ketersediaan uap air di atmosfer, yang mampu mendorong terjadinya proses konvektif yang kuat dan berpeluang memicu hujan lokal pada sore hingga malam hari. Kondisi ini diprediksi terjadi di sebagian besar Indonesia, khususnya sebagian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Bagian Timur hingga Utara, Sulawesi Bagian Selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Sebagian Besar Pulau Papua. Hujan yang turun umumnya tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat, berdurasi singkat, dan sering disertai kilat serta angin kencang.
Di sisi lain, gangguan tropis yang diprediksi menguat terpantau di selatan Laut Arafura, menciptakan area perlambatan angin (konvergensi) di Papua selatan dan Samudra Pasifik timur Filipina. Selain itu, sirkulasi siklonik juga terdeteksi di Kalimantan Tengah, yang menyebabkan konvergensi memanjang dari Laut Sulu Filipina hingga Kalimantan. Selain itu, kombinasi dari MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency masih aktif di beberapa wilayah, seperti Laut Andaman, Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Laut Banda selatan, Laut Arafura, Papua selatan, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua. Aktivitas ini berpotensi meningkatkan proses konvektif serta membentuk pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Melihat kondisi dinamika atmosfer yang ada, maka BMKG memprediksi dominasi cuaca cerah dengan intensitas radiasi matahari yang signifikan, namun dengan potensi hujan yang masih tetap ada di beberapa wilayah Indonesia. Masyarakat disarankan untuk terus memperbarui informasi cuaca dan menjaga kesehatan dengan memperhatikan kebersihan lingkungan, terutama di daerah yang rawan terkena dampak cuaca ekstrem.
Prospek Cuaca Sepakan Kedepan
Periode 9 – 11 Mei 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Lebat : Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Angin Kencang : Maluku, NTT, dan Papua Selatan.
Periode 12 – 15 Mei 2025
Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:
Hujan Lebat : Aceh dan Sulawesi Utara.
Angin Kencang : Maluku, dan NTT.
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan:
Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 08 Mei 2025, 17.15 WIB.
Jakarta, 08 Mei 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.