Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 18–24 April 2025: Kombinasi Siklon Tropis Errol dan Bibit Siklon 97S Mempengaruhi Cuaca di Beberapa Wilayah Timur Indonesia

17 April 2025

Rira Angela Damanik

Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 18–24 April 2025: Kombinasi Siklon Tropis Errol dan Bibit Siklon 97S Mempengaruhi Cuaca di Beberapa Wilayah Timur Indonesia

Kombinasi Siklon Tropis Errol dan Bibit Siklon 97S Mempengaruhi Cuaca di Beberapa Wilayah Timur Indonesia

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, Siklon Tropis Errol telah terbentuk di Samudra Hindia bagian selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak tanggal 16 April 2025. Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan angin maksimum mencapai 100 knot dan tekanan udara minimum sebesar 945 hPa. Keberadaan sistem ini secara tidak langsung berpotensi menimbulkan gangguan cuaca berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta gelombang tinggi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT.

Masih dalam cakupan wilayah timur Indonesia, BMKG juga memantau keberadaan Bibit Siklon Tropis 97S yang terletak di Laut Arafura, tepatnya di sebelah barat daya Merauke. Sistem ini menunjukkan pergerakan ke arah timur hingga tenggara, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knot dan tekanan udara sebesar 1006 hPa. Keberadaan sistem ini diperkirakan dapat berkontribusi terhadap peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah sedang – lebat di wilayah Kep. Aru (Maluku bagian tenggara) dan Kabupaten Merauke (Papua Selatan), serta menimbulkan gelombang tinggi di Laut Arafura dan Perairan Asmat.

Selain keberadaan gangguan siklonik, dinamika atmosfer di wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, serta gelombang Low Frequency. Di samping itu, terbentuknya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu turut memicu terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi), yang berkontribusi terhadap peningkatan potensi pertumbuhan awan konvektif secara signifikan di beberapa wilayah Indonesia.

Dengan mempertimbangkan kondisi atmosfer yang dinamis tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara cepat, serta variasi cuaca antar-wilayah yang signifikan, yang berpotensi memengaruhi berbagai aktivitas masyarakat.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Selama sepekan ke depan, wilayah Indonesia berpotensi dipengaruhi oleh gangguan MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di Lampung, Banten, Jawa Barat, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Bali, NTB, NTT, Laut Flores, Sulawesi Selatan, Laut Banda, Papua Barat Daya bagian utara dan Papua bagian utara sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.

Siklon Tropis Errol diprediksi berada di Samudra Hindia selatan NTT, yang membentuk daerah konvergensi memanjang dan menginduksi pembentukan low level jet dari Samudra Hindia selatan NTB hingga NTT. Sementara, Pertumbuhan Bibit siklon tropis 97S diprediksi berada di Laut Arafura-Teluk Carpentaria, dan membentuk daerah konvergensi memanjang dari Papua Tengah hingga Papua Pegunungan, serta menginduksi pembentukan low level jet di Pesisir selatan Papua Selatan, Laut Arafura, dan Teluk Carpentaria.

Selain fenomena tersebut, sirkulasi siklonik lainnya juga diprakirakan terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu, yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudra Hindia barat daya Banten hingga barat Bengkulu, serta membentuk daerah konfluensi di Perairan barat Bengkulu.

Sementara itu, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.

Merujuk pada kondisi atmosfer di atas, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan ini dengan selalu memperbarui informasi cuaca dan memperbaiki kondisi lingkungan.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 18 – 20 April 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

Hujan Lebat : Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.

Angin Kencang : Sumatera Barat, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.

Periode 21 – 24 April 2025

Cuaca Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

Hujan Lebat : Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.

Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.

Imbauan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang
  • Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 17 April 2025, 16.10 WIB.

Jakarta, 17 April 2025

Direktorat Meteorologi Publik BMKG

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 April–5 Mei 2025: Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 April–5 Mei 2025: Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 April – 1 Mei 2025: Tetap Waspada! Cuaca Panas dan Hujan Silih Berganti di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 April – 1 Mei 2025: Tetap Waspada! Cuaca Panas dan Hujan Silih Berganti di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 April 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat dalam Sepekan ke Depan di Beberapa Wilayah Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 April 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat dalam Sepekan ke Depan di Beberapa Wilayah Indonesia