Jakarta, 6 Agustus 2019 / Deputi Bidang Geofisika, Muhamad Sadly, membuka Workshop BMKG -GFZ Postdam yang berlangsung selama 2 hari (6-7 Agustus 2019) di Gedung Serbaguna BMKG hari ini. Workshop ini merupakan kerjasama antara BMKG dan GFZ-Postdam, sebuah lembaga milik Jerman Research Centre untuk Geosciences. Workshop ini mengangkat tema "End to End Tsunami Warning and BMKG-BNPB-GFZ/GEMPA Cooperation" yang bertujuan untuk menguatkan kolaborasi antar lembaga terkait dalam hal peringatan dini tsunami, penguatan kapasitas serta melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang berguna untuk penguatan sistim peringatan dini BMKG. Oleh karena itu, turut hadir dalam workshop ini peserta dari BNPB, BPPT, BIG serta PVMBG.
Deputi Bidang Geofisika menyatakan dalam sambutannya bahwa tahun ini BMKG akan memasang 100 sensor broadband seismic dan 94 mini regional yang tersebar di seluruh Indonesia untuk pemantauan gempabumi dan peringatan dini tsunami. Beliau juga menyampaikan bahwa untuk memperkuat kinerja Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) maka BMKG juga terus mengupdate Standard Operational Procedure (SOP) yang dimiliki BMKG agar semakin cepat dalam memberikan informasi peringatan dini pada masyarakat.
Sementara itu pakar dari GFZ-Postdam, John Lauterjung, juga menyampaikan harapan agar diskusi yang dilakukan selama workshop berlangsung dapat menjembatani instansi-intansi terkait dalam pemberian peringatan dini pada publik.