Perkuat Mitigasi Bencana, Kepala BMKG Lakukan Kunjungan Kerja ke Banyuwangi

  • Ibrahim
  • 04 Mar 2021
Perkuat Mitigasi Bencana, Kepala BMKG Lakukan Kunjungan Kerja ke Banyuwangi

Banyuwangi - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bersama Tim BMKG Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Banyuwangi pada Kamis, (4/3). Dalam kesempatan ini, BMKG bersama Pemkab Banyuwangi dan BPBD Banyuwangi melakukan survei di wilayah Pantai Pancer, yang dimana pada tahun 1994 pernah dilanda tsunami akibat gempa subduksi di laut bagian selatan Jawa Timur.

Dalam survey ini, Dwikorita berserta rombongan melakukan simulasi jalur evakuasi yang berlokasi dari tepi pantai, menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang berlokasi di Bukit Gumuk Sainem dengan berjalan kaki. Dalam survey tersebut, kondisi rambu-rambu dan jalur evakuasi sudah lengkap dan baik, namun akses menuju bukit terhalang oleh sungai dan harus dibangun jembatan. BMKG kemudian merekomendasikan untuk segera dibangun jembatan yang sudah memiliki Detail Engineering Design (DED) oleh pihak BPBD Banyuwangi dan akan ditindaklanjuti oleh pihak Pemkab Banyuwangi.

Selanjutnya, Kepala BMKG beserta rombongan berkunjung ke Pendopo Sabha Swagata untuk melakukan audiensi dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Dalam pertemuan ini Dwikorita memaparkan terkait potensi, resiko dan mitigasi bencana di wilayah Pantai Selatan Jawa termasuk Banyuwangi.

"Banyuwangi merupakan salah satu contoh wilayah di Jawa Timur yang sudah siap dan siaga menghadapi bencana gempabumi dan tsunami, baik dari segi BPBD, relawan dan juga masyarakatnya. Bahkan sudah juga menyiapkan rencana kontigensi dan terlihat sekali kesigapannya di lapangan," ujar Dwikorita. Namun Ia juga menyampaikan bahwa perlu ditingkatkan sarana dan prasarana untuk evakuasi masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana gempabumi dan tsunami, sambil tetap terus dijaga.

"Kami memodelakan/mensimulasikan tsunami, dengan tujuan sebagai pegangan untuk melihat potensi ketinggian tsunami dan waktu tiba tsunami, kita sifatnya berjaga-jaga, kalau seandainya itu terjadi maka kita sudah siap dari segi sarana dan pra sarana, serta masyarakatnya," ujar beliau.

Ia juga menegaskan bahwa Rawan bencana bukan berarti perekonomian lumpuh, banyak negara yang rawan bencana tetapi pariwisatanya juga sangat maju, misalnya di Hawaii, California dan Jepang, yang merupakan negara rawan multi bencana tetapi kenapa pariwisatanya tetap maju, karena mitigasi dan sarana prasarananya sangat siap. "Sehingga kita perlu memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana gempabumi dan tsunami, ujar beliau.

Dwikorita juga berpesan untuk terus semangat meningkatkan ketangguhan masyarakat, BPBD dan relawan yang ada di lapangan, agar dapat mencegah terjadinya korban jiwa.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterima kasih kepada BMKG, karena kajian BMKG merupakan informasi yang penting bagi Banyuwangi dalam menghadapi bencana. "Terima kasih atas inisiatif BMKG untuk meninjau kesiapan Banyuwangi. Terkait sarana-prasarana untuk mitigasi bencana, segera kami bahas dengan dinas terkait. Ini akan menjadi prioritas kami," ujarnya.

Ipuk melanjutkan, untuk kedepannya Banyuwangi siap mengintegrasikan peran BMKG dalam setiap kebijakan pemda dan memberikan ruang kepada BMKG untuk mensosialisasikan kajian maupun prakiraan dalam forum yang melibatkan tiga pilar dari toko agama, Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala desa dan berbagai elemen masyarakat.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers