Pontianak, 18 November 2024. Penutupan kegiatan Literasi untuk Aksi Iklim dan Aksi Tanam Pohon dilaksanakan di Universitas Panca Bhakti telah berjalan sukses dan lancar. Acara penutupan ini dihadiri oleh Direktur Layanan Iklim BMKG yang diwakili oleh Perekayasa Ahli Utama BMKG, Dr. Urip Haryoko, Rektor Universitas Panca Bhakti, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalimantan Barat, Kepala UPTPTPH Provinsi Kalimantan Barat, dan stakeholder lainnya. Peserta literasi untuk Aksi Iklim berjumlah 100 orang yang terdiri dari 88 mahasiswa/i UPB, 2 peserta dari Bujang Dare (Duta Pariwisata dan Budaya) Kota Pontianak, dan 10 peserta dari teman-teman istimewa dari West Borneo Deaf Community (WBDC) mengikuti dengan semangat dan antusias. Hal ini menunjukkan bahwa semangat dari mereka sebagai generasi muda untuk menjadi Climate Influencer di lingkungan mereka.
Kegiatan ini diawali dengan laporan pelaksanaan kegiatan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Luhur Tri Uji Prayitno, SP., M.Ling. menyampaikan terima kasih kepada pihak UPB beserta para peserta yang telah mendukung dan mengikuti kegiatan ini sampai kepada penutupan. Beliau berpesan selesainya kegiatan ini para peserta menerapkan ilmu yang telah didapat agar menjadi generasi muda yang berperan aktif dan menginfluencer dalam upaya mitigasi perubahan iklim sehingga dapat menekan laju perubahan iklim sesuai dengan tema literasi untuk aksi iklim Climate Influencer untuk Informasi Iklim Inklusif. Acara selanjutnya adalah sambutan dan dukungan dari Rektor Universitas Panca Bhakti, Dr. Purwanto, S.H., M.Hum yang sangat mengapresiasi kegiatan literasi untuk aksi iklim telah dilaksanakan bagi para mahasiswa dan beliau berharap kedepannya ada kegiatan lain dari BMKG yang mengedukasi para mahasiswa terkait informasi iklim. Beliau menyampaikan kedepannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di UPB akan dilaksanakan dengan tema Kampung Iklim.
Acara selanjutnya adalah sambutan dan menutup secara resmi literasi untuk aksi iklim dari Perekayasa Ahli Utama BMKG, Dr. Urip Haryoko, yang menyampaikan bahwa sudah tercatat adanya peningkatan suhu udara sebesar 1.2 °C dari tahun 1860an hingga 2024 yang berdampak pada peningkatan gas rumah kaca. Hal ini menjadi dasar bahwa anak muda sebagai penerus bangsa untuk menjaga bumi lewat aksi iklim yang dimulai dari hal kecil, seperti melakukan pembersihan sampah pada sungai. Beliau mengajak para peserta sebagai generasi muda agar menjadi champion dan memprovokasi masyarakat dalam melakukan aksi iklim secara nyata.
Materi berjudul Updating Perubahan Iklim di Indonesia oleh Siswanto, MSc, PhD selaku Koordinator Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG yang diwakili oleh Ibu Rita Hidayati dari Direktorat Layanan Iklim Terapan. Beberapa topik yang dibahas adalah fakta dan data perubahan iklim dimana terdapat tren peningkatan suhu di Indonesia periode tahun 1951 - 2020 serta dampak perubahan iklim terhadap sektor kebencanaan, asuransi, pariwisata, kualitas udara, energi terbarukan, pertanian, kesehatanm, infrastruktur, sumber daya air, dan kehutanan.
Kegiatan ini ditutup dengan melakukan aksi tanam pohon oleh tamu undangan dan peserta literasi untuk aksi iklim didampingi oleh panitia dari Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat dengan mengusung slogan Selamatkan Pohon Selamatkan Dunia.