Informasi Peringatan Dini DBD Berbasis Iklim

  • Murni Kemala Dewi
  • 10 Des 2018
Informasi Peringatan Dini DBD Berbasis Iklim

Jakarta, 9 Desember 2018 / Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi bagian tubuh dan sistem peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegepti yang terinfeksi. Penyakit DBD masih sering ditemukan di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Jumlah kasus DBD di wilayah DKI Jakarta tercatat cukup tinggi sejak tahun 2008 - 2016 dimana pada tahun 2016, jumlah kasus DBD tercatat paling tinggi hingga mencapai 20.432 kasus di seluruh wilayah DKI Jakarta. Perlu diketahui bahwa penyakit DBD sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sanitasi, dan kondisi iklim. Iklim berperan dalam memberikan lingkungan yang kondusif untuk nyamuk berkembang, sehingga iklim menjadi faktor sangat penting terutama di awal masa perkembangan nyamuk.

Pada bulan April 2017 dilaksanakan kegiatan FGD pertama yang mempertemukan para pakar iklim dan epidemiologi dari berbagai instansi terkait dan menghasilkan rekomendasi untuk membangun informasi peringatan dini DBD berbasis iklim di wilayah DKI Jakarta dan menyusun legalitas kegiatan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan BMKG. Pengembangan model peringatan dini DBD berbasis iklim ini juga didukung oleh Institut Teknologi Bandung.

Menindaklanjuti hal ini, maka pada hari Minggu 9 Desember 2018, BMKG bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani PKS di kawasan Silang Monas sekaligus merayakan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke - 54 Provinsi DKI Jakarta. Penandatanganan PKS dilakukan oleh Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang disaksikan oleh Sekretaris Utama BMKG, Asisten KESRA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh Deputi Bidang Meteorologi, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Pejabat Eselon 3 dan 4 di lingkungan Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan dan Biro Hukum dan Organisasi, Walikota Jakarta Pusat, Pejabat Lingkungan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta dan jajarannya serta Kepala Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi, ITB

Peringatan dini DBD berbasis iklim ditujukan untuk diperolehnya informasi peringatan DBD sedini mungkin yang didasarkan pada parameter iklim (kelembaban udara) dan jumlah kasus DBD. Selanjutnya langkah-langkah antisipasi dapat segera diambil oleh pihak terkait terutama Dinas Kesehatan dan jajarannya untuk mencegah semakin bertambahnya masyarakat yang terjangkit. Peringatan dini DBD ini menghasilkan informasi prediksi angka insiden/AI yaitu jumlah kasus DBD per 100.000 penduduk untuk tiga bulan ke depan.

Keluaran informasi peringatan dini DBD berbasis iklim ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori aman (AI<3) berwarna hijau, kategori waspada (3=AI=10) berwarna kuning, dan kategori awas (AI=10) berwarna merah. Selanjutnya masing-masing kategori mempunyai aksi tindak lanjut yang perlu diambil oleh Dinas Kesehatan untuk mencegah peningkatan jumlah kasus. Tindak lanjut tersebut dapat berupa penyelidikan epidemiologi, penyuluhan, pemberantasan sarang naymuk, larvasidasi selektif, larvasidasi massal dan fogging fokus, tergantung masing-masing kategorinya. Peringatan dini DBD berbasis iklim ini dapat diakses di http://dbd.bmkg.go.id. Selanjutnya, informasi ini juga akan diintegrasikan pada sistem informasi di Dinkes DKI Jakarta. PEDULI IKLIM STOP DBD.

Gempabumi Terkini

  • 13 Oktober 2024, 21:59:02 WIB
  • 3.9
  • 22 km
  • 9.59 LS - 117.51 BT
  • Pusat gempa berada di Laut 118 km tenggara Sumbawa Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): II Sumbawa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di Laut 118 km tenggara Sumbawa Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): II Sumbawa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers