SIARAN PERS
ANALISIS DINAMIKA ATSMOFER
Secara umum saat ini (Januari-Februari) wilayah Jabodetabek mulai masuk periode Puncak Musim Hujan, sehingga potensi hujan intensitas sedang-lebat diprediksikan masih dapat terjadi hingga Februari mendatang. Saat ini ada beberapa faktor dinamika atmosfer yang dapat memicu potensi peningkatan hujan di wilayah Jabodetabek untuk sepekan kedepan, antara lain; aktifnya Gelombang Kelvin di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator, MJO (Madden Jullian Oscillation) yang diprediksikan mulai aktif kembali di sekitar Samudra Hindia barat Sumatra dalam periode akhir Januari, kemudian adanya pola-pola konvergensi (perlambatan angin) di Jawa bagian barat yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sekitarnya.
PRAKIRAAN BERBASIS DAMPAK JABODETABEK
Berdasarkan prakiraan berbasis dampak untuk 2 hari kedepan, potensi signifikan di wilayah Jabodetabek dengan STATUS WASPADA adalah sebagai berikut;
POTENSI CUACA JABODETABEK
Untuk sepekan kedepan (19-25 Januari 2023), potensi hujan intensitas SEDANG-LEBAT di wilayah Jabodetabek terutama pada kisaran periode siang-sore hari masih harus diwaspadai sebagai berikut:
POTENSI CUACA SAAT IMLEK DI WILAYAH JABODETABEK
Sementara itu saat Imlek tahun 2023, wilayah Jabodetabek di sebagian wilayahnya masih berpotensi hujan dengan itensitas ringan-sedang dengan peluang lebat dalam durasi singkat terutama di siang menjelang sore hari. Potensi hujan masih harus diwaspadai dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam durasi singkat. Informasi cuaca harian per kecamatan dapat diakses di aplikasi @infoBMKG dan tautan web https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca-indonesia.bmkg
REKOMENDASI
Mengingat saat ini wilayah Jabodetabek sudah mulai memasuki periode Puncak Musim Hujan, sehingga potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak menimbulkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, longsor) masih dapat terjadi hingga Februari mendatang, maka BMKG mengimbau;
Jakarta, 19 Januari 2023
Deputi Bidang Meteorologi
GUSWANTO