
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 9 – 15 September 2025: Cuaca Masih Bervariasi: Waspada Peningkatan Curah Hujan di Sebagian Wilayah Indonesia
08 September 2025
Rira Angela Damanik
Prospek Cuaca Mingguan

Cuaca Masih Bervariasi: Waspada Peningkatan Curah Hujan di Sebagian Wilayah Indonesia
Selama sepekan terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia masih dilanda hujan sedang hingga lebat dan angin kencang. Pada periode 4 – 6 September 2025, BMKG mencatat curah hujan kategori lebat terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Timur 83,7 mm/hari, Kalimantan Barat 78,8 mm/hari, Kalimantan Selatan 74,2 mm/hari, Kepulauan Riau 70,8 mm/hari, Papua Barat Daya 67,8 mm/hari, Sulawesi Tenggara 60,1 mm/hari, dan Kalimantan Tengah 58,7 mm/hari. Kejadian angin kencang juga teramati di Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Gorontalo. Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi akibat angin kencang tersebut.
Memasuki pekan kedua bulan September, peningkatan curah hujan berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Secara dinamis, kondisi ini didukung oleh Dipole Mode Index (DMI) yang bernilai negatif sehingga meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia, khususnya bagian barat. Gelombang atmosfer Rossby, Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) juga diperkirakan masih aktif di sebagian besar wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Hal ini tercermin juga dari nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dominan negatif, menunjukkan kecenderungan pertumbuhan awan hujan, khususnya di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Keberadaan sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera dan di Selat Makassar mengakibatkan terbentuknya wilayah konvergensi dan konfluensi angin yang memperkuat pembentukan awan hujan di sekitarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti: banjir, genangan, dan tanah longsor serta kemungkinan gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan. Pastikan saluran drainase dan tempat penampungan air di sekitar rumah tetap bersih serta tidak tersumbat, pantau secara berkala pembaruan informasi cuaca resmi BMKG, dan sesuaikan rencana aktivitas dengan perkembangan prakiraan. Pada sektor kelautan, nelayan dan pengguna jasa penyeberangan diharapkan mencermati peringatan potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan setempat demi keselamatan.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Kondisi atmosfer dalam skala global, regional dan lokal selama sepekan kedepan mengakibatkan cuaca yang cenderung bervariasi. Potensi cuaca signifikan selama sepekan kedepan berupa hujan lebat dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, serta di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Fase Dipole Mode Index (DMI) yang negatif (−1,28) cenderung meningkatkan kandungan uap air di wilayah Indonesia, sedangkan anomali OLR yang dominan bernilai negatif di sebagian besar Sumatra, Jawa, dan kawasan tengah hingga timur Indonesia menjadi indikator pembentukan serta pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, kombinasi aktivitas MJO, gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby Ekuator diperkirakan tetap aktif pada wilayah Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Banten, Pulau Jawa, Selat Karimata, Laut Jawa, Sulawesi Utara, Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan Papua Selatan, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan konveksi dan pembentukan awan hujan di kawasan tersebut. Tidak hanya itu, sirkulasi siklonik diprediksi berada di Samudra Hindia barat Bengkulu dan di Selat Makassar, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) memanjang dari Perairan barat daya Banten hingga Samudra Hindia barat Bengkulu, Lampung hingga Bengkulu, Pesisir utara Jawa Barat hingga Banten, Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Selatan. Potensi terbentuknya awan hujan juga didukung oleh kondisi labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal yang diperkirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Pulau Papua.
Berdasarkan dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta peninggian gelombang laut. Masyarakat dianjurkan untuk senantiasa mengikuti pembaruan informasi cuaca dari kanal resmi BMKG, memelihara kebersihan lingkungan, dan memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik. Bagi nelayan dan pelaku pelayaran, BMKG mengimbau agar mencermati peringatan terkait angin kencang dan gelombang tinggi di perairan terdampak.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 9 – 11 September 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Siaga (Hujan lebat): Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, dan Papua Pegunungan.
- Angin Kencang : Jawa Barat.
Periode 12 – 15 September 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi hujan ringan hingga hujan lebat. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Siaga (Hujan lebat): Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
- Angin Kencang: Jawa Barat.
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
- Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
- Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 8 September 2025, 18.30 WIB.
Jakarta, 8 September 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.