
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 19–25 Agustus 2025: Cuaca Ekstrem Berpeluang Terjadi Pasca HUT ke-80 RI: Masyarakat Diimbau Siaga
18 August 2025
Nurul Izzah Fitria
Prospek Cuaca Mingguan

Cuaca Ekstrem Berpeluang Terjadi Pasca HUT ke-80 RI: Masyarakat Diimbau Siaga
Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung meriah di berbagai daerah, dengan dukungan kondisi cuaca yang secara umum cerah berawan. Namun demikian, BMKG memantau setelah periode perayaan tersebut, sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Potensi ini dipengaruhi oleh beberapa dinamika atmosfer, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 3 (tiga), sehingga meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Kondisi ini juga diperkuat oleh adanya gelombang atmosfer berupa kombinasi Mixed-Rossby Gravity dan Gelombang Kelvin, serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) positif yang menandakan peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia. Selain itu, teridentifikasi sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra yang secara tidak langsung memengaruhi pola angin di sekitar Indonesia dengan membentuk area perlambatan dan belokan angin, sehingga semakin memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan curah hujan meningkat disaat sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau. Dengan memperhatikan kondisi atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, khususnya terkait risiko banjir, tanah longsor, genangan, serta gangguan pada aktivitas transportasi darat, laut, maupun udara. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan selalu memantau pembaruan informasi dari BMKG, menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan, serta menyiapkan langkah antisipatif menghadapi perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Dalam sepekan mendatang, sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang cukup signifikan. Kondisi ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal, yang mempertahankan atmosfer berada dalam kondisi labil dan mendukung perkembangan awan konvektif. Aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat.
Pada skala global, indeks Dipole Mode tercatat bernilai -0,84, yang berperan dalam meningkatkan pasokan uap air di Samudra Hindia bagian barat Sumatra. Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada pada fase 3 (Samudra Hindia Bagian Timur) dan diperkirakan akan menguat, lalu bergeser ke fase 4 memasuki wilayah Indonesia. Selain itu, pada skala regional diperkuat oleh adanya gelombang-gelombang tropis, seperti Gelombang Kelvin dan Mixed Rossby-Gravity yang terpantau aktif di wilayah Lampung, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi, dan sebagian Maluku. Selain itu, gelombang berfrekuensi rendah (low frequency) juga persisten aktif di Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat, serta sebagian wilayah tengah dan timur Indonesia, yang mendukung proses pembentukan awan hujan di area tersebut.
Faktor penguat lainnya datang dari sirkulasi siklonik di Samudra Hindia sebelah Barat Sumatera bagian barat yang memicu perlambatan angin (zona konvergensi) yang membentang memanjang dari Lampung hingga Samudra Hindia barat daya Banten. Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, di Laut Jawa, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dari Maluku hingga Teluk Tomini, dari Papua Pegunungan hingga Papua Barat. Keberadaan zona konvergensi dan belokan angin ini menjadi pemicu tambahan bagi pertumbuhan awan hujan di wilayah yang terlewati.
Melihat perkembangan dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan sigap menghadapi potensi cuaca ekstrem berupa hujan berintensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan gelombang laut tinggi yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 19-21 Agustus 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Siaga (Hujan lebat): Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Tengah.
- Angin Kencang: Kep. Riau, Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, NTT,Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Periode 22-25 Agustus 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Jambi, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Siaga (Hujan lebat): Sumatera Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
- Angin Kencang: Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
- Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
- Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 18 Agustus 2025, 15.00 WIB.
Jakarta, 18 Agustus 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.