Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 11 – 17 November 2025 : Waspada! Sejumlah Fenomena Atmosfer Tingkatkan Potensi Cuaca Ekstrem

10 November 2025

Tyas Tri Pujiastuti

Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 11 – 17 November 2025 : Waspada! Sejumlah Fenomena Atmosfer Tingkatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Waspada! Sejumlah Fenomena Atmosfer Tingkatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Dalam beberapa hari terakhir BMKG mencatat kejadian hujan sangat lebat (curah hujan mencapai ≥ 100 mm/hari) di sejumlah wilayah Indonesia, diantaranya di Malang, Jawa Timur (145,6 mm/hari), Bima, Nusa Tenggara Barat (128 mm/hari), Tasikmalaya, Jawa Barat (114 mm/hari), Banyumas, Jawa Tengah (101 mm/hari), Gowa, Sulawesi Selatan (161,4 mm/hari), serta Makassar, Sulawesi Selatan (104,4 mm/hari). Kejadian hujan lebat di berbagai wilayah ini, disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi dinamika atmosfer Indonesia baik pada skala global, regional, maupun lokal.

Sementara dalam sepekan kedepan, BMKG memprakirakan beberapa faktor utama yang dapat berperan signifikan terhadap dinamika cuaca di Indonesia, diantaranya Siklon Tropis FUNG-WONG yang saat ini berada Samudera Pasifik yang dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di sebagian wilayah Indonesia, gelombang atmosfer Rossby equatorial dan Kelvin yang diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Indonesia, serta MJO yang secara spasial aktif di sebagian wilayah Indonesia meliputi sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, hingga NTB. Faktor lainnya yaitu sirkulasi siklonik yang diprakirakan konsisten dalam sepekan ke depan berada di Samudra Hindia barat Lampung hingga Barat daya Banten yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang pesisir barat Sumatra, Sumatra bagian Selatan hingga Jawa bagian barat. Selain itu, aliran massa udara dingin dari Asia diperkirakan akan memasuki wilayah Indonesia dalam beberapa hari kedepan, yang mampu meningkatkan potensi hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian selatan.

Dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor, yang berpotensi mengganggu aktivitas harian maupun transportasi. Sebagai langkah mitigasi, masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan, dan menjaga infrastruktur, khususnya drainase agar tahan dari cuaca ekstrem, serta memantau secara berkala informasi cuaca resmi dari BMKG sebelum beraktivitas.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Dalam sepekan kedepan, potensi pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah di Indonesia diperkirakan masih signifikan. Kondisi ini dipicu oleh kombinasi faktor atmosfer berskala global, regional, hingga lokal yang menjaga atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif. Akibatnya, hujan dengan intensitas ringan hingga sangat lebat berpeluang terjadi di sejumlah daerah.

Pada skala global, Dipole Mode Index (DMI) tercatat bernilai negatif sebesar −1.94 yang menandakan adanya peningkatan anomali suhu muka laut di perairan Samudra Hindia bagian timur, dekat wilayah Indonesia. Hal ini meningkatkan aliran uap air dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat, sehingga mendukung pembentukan awan hujan di wilayah tersebut. Sementara itu, fenomena La Nina lemah mengindikasikan adanya peningkatan pasokan uap air dari Samudra Pasifik menuju Indonesia. Aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO) kini berada pada fase 6 (Western Pacific), namun secara spasial diprediksi akan aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan pada beberapa hari mendatang, yang dapat meningkatkan potensi hujan pada wilayah tersebut.

Selain itu, Gelombang Rossby Ekuator yang bergerak ke arah barat diperkirakan aktif dan berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan konvektif di sebagian wilayah Samudra Hindia barat Bengkulu hingga barat daya Lampung, sebagian besar pulau Sumatera, Laut China Selatan, Kalimantan Utara dan Samudra Pasifik timur laut Kalimantan Utara hingga utara Halmahera. Sementara Gelombang Kelvin yang berpropagasi ke arah timur diprediksi aktif dan meningkatkan pertumbuhan awan konvektif di pulau Sumatera bagian utara, Kepulauan Riau, Laut China Selatan, Laut Natuna Utara, pulau Kalimantan bagian utara, Laut Sulawesi, Samudera Pasifik utara Sulawesi, NTT, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafura, Maluku. Kombinasi antara MJO, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Rossby Ekuator pada wilayah dan periode yang sama diprediksi aktif di wilayah sebagian besar Sumatera, pulau Kalimantan bagian utara, dan Samudera Pasifik utara Sulawesi.

Disisi lain,  Siklon Tropis FUNG-WONG saat ini berada di Laut Filipina sebelah barat Filipina dengan arah gerak ke Barat Laut menuju Laut Cina Selatan. Siklon Tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem di perairan dan beberapa daerah di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Sulawesi Utara, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Papua Barat Daya serta gelombang tinggi di Laut Sulawesi Perairan di utara Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Samudra pasifik di utara Sulawesi Utara hingga utara Papua. Sementara itu, Sirkulasi Siklonik diprakirakan terbentuk di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu, di Samudra Hindia Selatan Jawa, di Laut Seram, dan di Samudra Pasifik Utara Papua. Sistem ini akan membentuk daerah konvergensi dan konfluensi di Samudra Hindia barat Sumatra Barat hingga Lampung, Pesisir Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, di Papua Barat Daya, dan di Perairan Utara Papua hingga Utara Papua Nugini.

Berdasarkan hasil pemantauan dinamika atmosfer terkini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut yang tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia. Masyarakat diharapkan secara rutin memantau informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG, serta menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan genangan air maupun bencana hidrometeorologi lainnya.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 11 – 13 November 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua dan Papua Selatan..

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

  • Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Papua Pegunungan.
  • Angin Kencang : Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara dan Papua Pegunungan.

Periode 14 – 17 November 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

  • Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Jawa Barat, jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
  • Angin Kencang : Banten dan Kalimantan Tengah.

Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG. 

Imbauan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
  • Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. 
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Catatan:

Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 10 November 2025, 15.40 WIB.

Jakarta, 10 November 2025

Direktorat Meteorologi Publik BMKG

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 11 – 17 November 2025 : Waspada! Sejumlah Fenomena Atmosfer Tingkatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Prospek Cuaca Mingguan Periode 11 – 17 November 2025 : Waspada! Sejumlah Fenomena Atmosfer Tingkatkan Potensi Cuaca Ekstrem

Prospek Cuaca Mingguan Periode 7 – 13 November 2025:  Kombinasi Faktor Global, Regional, dan Lokal Memicu Potensi Hujan di Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 7 – 13 November 2025: Kombinasi Faktor Global, Regional, dan Lokal Memicu Potensi Hujan di Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 4 – 10 November 2025: Siklon Tropis Kalmaegi dan Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Pola Cuaca di Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 4 – 10 November 2025: Siklon Tropis Kalmaegi dan Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Pola Cuaca di Indonesia