
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 08–14 November 2024: Gelombang Atmosfer Masih Aktif, Potensi Cuaca Ekstrem Tetap Ada untuk Sepekan ke Depan
10 November 2024
Nurul Izzah Fitria
Prospek Cuaca Mingguan

Gelombang Atmosfer Masih Aktif, Potensi Cuaca Ekstrem Tetap Ada untuk Sepekan Ke Depan
Berdasarkan pemantauan cuaca dari BMKG, dalam beberapa hari terakhir telah terlihat adanya peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan kondisi cuaca pada akhir Oktober lalu yang kondisi cuacanya didominasi dengan cuaca panas dan terik. Perubahan kondisi atmosfer yang signifikan ini dipicu oleh aktivitas Gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia bagian barat, seperti wilayah Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Dalam beberapa hari kedepan, Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuator tersebut, diprakirakan masih aktif di wilayah Indonesia.
Sementara itu, BMKG kembali memonitor adanya gangguan atmosfer di wilayah utara Indonesia, tepatnya di Laut Cina Selatan sebelah barat Filipina, berupa Siklon Tropis YINXING. Siklon Tropis YINXING yang saat ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 95 knot diprediksi masih akan aktif hingga 3 hari mendatang. Meskipun demikian, siklon ini tidak memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia, mengingat jarak siklon yang cukup jauh. Meskipun demikian, terpantau adanya sirkulasi siklonik di sekitar Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia sebelah barat Lampung yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin, sehingga mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati pertemuan atau perlambatan angin tersebut.
Kondisi Dinamika Atmosfer Terkini
Sejumlah wilayah di Indonesia masih terpantau mengalami hujan dengan intensitas lebat tercatat terjadi pada tanggal 3 November 2024 di Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi (84.2 mm/hari), Stasiun Meteorologi Yogyakarta (78.8 mm/hari), Stasiun Meteorologi Nangapinoh Kalimantan Barat (64.0 mm/hari); pada tanggal 4 November 2024 di Stasiun Geofisika Kepahiang Bengkulu (93.7 mm/hari), Stasiun Geofisika Manado (73.6 mm/hari), Stasiun Meteorologi Tampa Padang Mamuju (67.8 mm/hari), Stasiun Meteorologi Geofisika Malang (66.5 mm/hari), Stasiun Klimatologi Yogyakarta (63.6 mm/hari), Stasiun Meteorologi Torea Fak Fak Papua Barat (62.5 mm/hari), dan Stasiun Meteorologi Sangkapura Jawa Timur (50 mm/hari); pada tanggal 5 November 2024 terpantau hujan dengan intensitas ekstrem di Atang Sanjaya Bogor (160.1 mm/hari), hujan sangat lebat di Pompa Poncol Jakarta Selatan (149 mm/hari), Stasiun Meteorologi Tebelian Kalimantan Barat (107.6 mm/hari), dan Katulampa Kab. Bogor (109 mm/hari), hujan lebat di Stasiun Meteorologi Dabo Kep. Riau (82.2 mm/hari), Stasiun Klimatologi Banten (68.5 mm/hari), Stasiun Klimatologi Jawa Barat (60.5 mm/hari), Stasiun Meteorologi Budiarto (58.0 mm/hari), dan di Stasiun Klimatologi Jawa Tengah (57.2 mm/hari).
Meskipun secara global dan regional, nilai SOI, indeks 3.4, dan MJO yang berada di fase 8 (Western Hem. dan Africa) tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, nilai IOD negatif menunjukkan adanya potensi pola konvektif signifikan di wilayah Indonesia bagian barat.
Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di Sumatera, Kalimantan, Jawa bagian barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan; serta Gelombang Kelvin akan aktif di Jawa, Bali, NTT, NTB, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian Selatan dalam beberapa hari ke depan.
Siklon Tropis YINXING terpantau di perairan barat Filipina yang menginduksi peningkatan kecepatan angin (low level jet) di perairan utara Filipina.
Sirkulasi siklonik terpantau di Laut Andaman, di Samudra Hindia barat Lampung, di Laut Natuna Utara, dan di Samudra Pasifik utara Papua, di samudera Pasifik timur laut PNG yang membentuk Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Bengkulu hingga Sumatra Barat, Laut Andaman, dan Laut Cina Selatan. Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya memanjang dari pesisir barat Sumatera Barat hingga Aceh, di Kalimantan Barat bagian Utara hingga Sabah, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Pegunungan hingga Papua Tengah dan Papua. Sedangkan, Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Andaman, Samudra Hindia barat Bengkulu, Laut Cina Selatan, dan Laut Jawa. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi/konfluensi tersebut.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, PapUa pegunungan, Papua dan Papua Selatan.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Pada sebagian wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi, potensi hujan masih didominasi pada sore hingga menjelang malam hari, dengan sebaran tidak merata dan durasi relatif singkat. Hal ini umum terjadi pada masa peralihan dan di awal musim hujan yang diperkirakan terjadi pada awal hingga akhir November mendatang.
Peringatan Dini
Potensi cuaca signifikan dalam periode 08 – 14 November 2024, berupa:
Potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat Daya
- Papua Barat
- Papua
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan
Potensi angin kencang
- Papua Selatan
Imbauan
Dengan adanya potensi hujan sedang – lebat tidak merata di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat diimbau untuk memulai membersihkan lingkungan, memperkuat bangunan/infrastruktur, menyiapkan perlengkapan darurat bencana, dan hindari daerah-daerah yang mudah terdampak.
Selain itu, penting untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem lainnya, terutama di daerah rawan. Masyarakat juga diharapkan mengenali potensi bencana di sekitar mereka, dan selalu memperbarui informasi dari BMKG terkait prakiraan cuaca serta protokol evakuasi jika terjadi bencana. Informasi lebih lengkap bisa diakses melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id, media sosial (@infobmkg), atau aplikasi infoBMKG.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 07 November 2024, 18.25 WIB.
Jakarta, 07 November 2024
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.
Prospek Cuaca Mingguan Lainnya
Lihat Semuanya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 13 Mei – 19 Mei 2025: Sirkulasi Siklonik Masih Terpantau di Periode Peralihan Musim yang Memicu Potensi Hujan Tinggi di Indonesia
