Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 01–07 April 2025: Masih Terpantau Adanya Bibit Siklon Tropis: Cuaca Signifikan Berpotensi Terjadi di Sebagian Wilayah Indonesia pada Periode Arus Balik

31 March 2025

Rira Angela Damanik

Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 01–07 April 2025: Masih Terpantau Adanya Bibit Siklon Tropis: Cuaca Signifikan Berpotensi Terjadi di Sebagian Wilayah Indonesia pada Periode Arus Balik

Masih Terpantau Adanya Bibit Siklon Tropis: Cuaca Signifikan Berpotensi Terjadi di Sebagian Wilayah Indonesia pada Periode Arus Balik 

Sepekan terakhir, BMKG mencatat kejadian hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrim terjadi di Kota Nunukan, Kalimantan Utara (188.8 mm/hari), Kota Sleman, DIY (180.6 mm/hari), dan Nganjuk, Jawa Timur (117.2 mm/hari). Berdasarkan pengamatan terkini, BMKG memantau kondisi atmosfer di wilayah Indonesia sepekan kedepan dipengaruhi oleh beberapa fenomena cuaca, salah satunya yaitu Bibit Siklon Tropis 97W yang memberikan dampak konvergensi dan konfluensi angin di Laut Natuna dan Kalimantan Barat bagian utara, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di Laut Cina Selatan.

Faktor lain yang diprediksi akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia adalah aktifnya gelombang equatorial Rossby, gelombang Kelvin, dan Low Frequency di Samudra Hindia barat Sumatera, Laut Cina Selatan, Laut Natuna utara, NTB, NTT, Laut Sawu, Kalimantan Utara, dan Samudera Pasifik utara Papua, yang berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.

Dengan memperhatikan fenomena cuaca yang masih signifikan, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap kemungkinan cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan angin kencang, yang dapat mengganggu kenyamanan serta membahayakan keselamatan perjalanan, khususnya selama periode arus balik Lebaran ini.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Fenomena MJO saat ini terpantau berada di fase 6 (Western Pacific) yang diprediksi berlangsung hingga seminggu ke depan, dan secara spasial terprediksi aktif di Laut Jawa, pesisir selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, sebagian Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Sawu, Laut Timor, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Laut Banda bagian barat, serta dengan OLR yang cenderung bernilai positif. Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di Laut CIna Selatan, Laut Sulu, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, Tahuna, NTB, NTT, Laut Timor, perairan utara Maluku Utara, Samudera Pasifik utara Papua hingga utara Maluku Utara, sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.

Bibit siklon 97W terpantau di Laut Cina Selatan yang meningkatkan kecepatan angin di sekitarnya mencapai >25 knot di Laut Cina Selatan. Sementara itu, sirkulasi siklonik terpantau di perairan Barat Daya Banten dan di perairan Utara Papua Barat Daya yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Maluku Utara. Daerah perlambatan angin (konvergensi) lainnya terpantau memanjang di Aceh, dari Sumatra Utara hingga Lampung, di Selat Karimata, di pesisir selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Kalimantan Barat bag selatan hingga Sulawesi Selatan, di Kalimantan Selatan, di Kalimantan Utara, di Laut Sulawesi, di Sulawesi bagian tengah, dari Maluku Utara hingga Maluku, di NTT, dari Papua Barat Daya hingga Papua Pegunungan, di Papua dan di Laut Arafuru. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di perairan barat Lampung, Laut Jawa, NTT, Laut Flores, Laut Timor, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep.Riau, Kep.Bangka Belitung, Lampung, sebagian besar P.Jawa, sebagian besar P.Kalimantan, NTB, NTT, sebagian besar P.Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Kep.Papua.

Merujuk pada kondisi atmosfer di atas, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan ini dengan selalu memperbarui informasi cuaca dan memperbaiki kondisi lingkungan.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 1 – 3 April 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

  • Hujan Lebat: Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua Selatan.
  • Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur.

Periode 4 – 7 April 2025

Wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

  • Hujan Lebat: Jawa Barat, Maluku Utara, dan Papua Selatan
  • Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur.

Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG. Selain itu, dalam rangka mendukung persiapan lebaran tahun 2025, BMKG telah menyediakan layanan informasi cuaca khusus untuk jalur mudik (Digital Weather for Traffic/DWT). Melalui layanan tersebut, masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi cuaca sepanjang perjalanan mulai dari lokasi awal hingga tujuan yang bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna. Layanan Digital Weather for Traffic telah tersedia di aplikasi mobile infobmkg atau dapat dengan mudah diakses melalui web https://signature.bmkg.go.id/dwt/  

Imbauan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
  • Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Catatan:

Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 31 Maret 2025, 15.30 WIB.

Jakarta, 31 Maret 2025

Direktorat Meteorologi Publik BMKG

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

 

 

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 April–5 Mei 2025: Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 April–5 Mei 2025: Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 April – 1 Mei 2025: Tetap Waspada! Cuaca Panas dan Hujan Silih Berganti di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 April – 1 Mei 2025: Tetap Waspada! Cuaca Panas dan Hujan Silih Berganti di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 April 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat dalam Sepekan ke Depan di Beberapa Wilayah Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 April 2025: Waspada Potensi Hujan Lebat dalam Sepekan ke Depan di Beberapa Wilayah Indonesia