Kembali ke Berita

Wagub DKI Jakarta Kunjungi BMKG, Bahas Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Tahun Baru

18 December 2025

Linda Juliawanti

Berita

Wagub DKI Jakarta Kunjungi BMKG, Bahas Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Tahun Baru

Jakarta, 18 Desember 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan kerja Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, di Gedung Multi Hazard Early Warning System (MHEWS), Jakarta, Kamis (18/12/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk mengetahui informasi cuaca dan kebencanaan sekaligus langkah antisipatif yang harus dilakukan, khususnya dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem menjelang perayaan Tahun Baru di wilayah DKI Jakarta.

Dalam kunjungan tersebut, Rano Karno didampingi jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, antara lain Koordinator Staf Khusus Gubernur Firdaus Ali, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, serta Staf Khusus Gubernur Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Rombongan diterima langsung oleh Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, bersama Pejabat Tinggi Madya dan Pratama BMKG. Pada kesempatan tersebut, Faisal memaparkan peran BMKG dalam mendukung pengelolaan risiko bencana hidrometeorologi melalui penyediaan informasi cuaca, sistem peringatan dini, serta pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Faisal memaparkan kesiapan infrastruktur BMKG dalam mendukung pemantauan cuaca dan kebencanaan. Saat ini BMKG memiliki 191 stasiun serta lebih dari 10.800 Alat Operasional Utama (Aloptama), yang menghasilkan data masif setiap harinya, termasuk radar cuaca dan seismograf. Untuk wilayah DKI Jakarta, pemantauan cuaca dinilai telah ter-cover dengan baik melalui radar yang berada di Tangerang, kawasan Dadap, serta Bandara Soekarno-Hatta.

“Radar yang ada saat ini cukup untuk memantau Jakarta dan sekitarnya. Namun ke depan, penguatan tetap diperlukan, terutama di wilayah hulu untuk mengantisipasi potensi banjir kiriman,” jelasnya.

Lebih lanjut, Faisal juga menegaskan bahwa DKI Jakarta menjadi salah satu prioritas pemantauan BMKG mengingat tingginya aktivitas penduduk dan kerentanan terhadap bencana hidrometeorologi, khususnya banjir dan cuaca ekstrem.

“Untuk Jakarta, pemantauan cuaca kami pastikan berjalan optimal. Informasi kami perbarui secara real time agar dapat mendukung langkah antisipasi dan pengambilan keputusan,” ujar Faisal.

Ia juga menjelaskan bahwa kerja sama antara BMKG dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah terjalin cukup lama, khususnya dalam pelaksanaan OMC untuk mengurangi risiko hujan ekstrem yang berpotensi memicu banjir. Operasi tersebut dilakukan dengan strategi mencegat pertumbuhan awan hujan sebelum memasuki wilayah DKI Jakarta, sekaligus mendukung pengelolaan sumber daya air.

“Cakupan Operasi Modifikasi Cuaca tidak hanya untuk pencegahan banjir, tetapi juga mendukung pengelolaan bendungan dan mitigasi dampak cuaca ekstrem pada momen-momen penting,” ujar Faisal.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif menjelang perayaan Tahun Baru yang tetap akan diselenggarakan, meski dengan konsep yang lebih sederhana. Ia juga menekankan pentingnya informasi cuaca dari BMKG dalam menjaga keselamatan masyarakat.

“Jakarta memang identik dengan hujan di akhir tahun. Kalau hujan normal tidak masalah, tetapi kalau hujan ekstrem sampai harus menurunkan perahu karet, tentu ini yang ingin kita antisipasi. Karena itu, kami ingin memastikan kesiapan sejak awal,” ujar Rano.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Wagub DKI Jakarta juga meninjau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Deputi Bidang Geofisika BMKG, Nelly Florida, menjelaskan sistem pemantauan gempabumi dan tsunami yang beroperasi selama 24 jam. BMKG saat ini mengelola lebih dari 500 sensor gempa yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Nelly juga memaparkan pengembangan Earthquake Early Warning System (EEWS), yakni sistem peringatan dini gempa yang memungkinkan masyarakat menerima peringatan beberapa detik sebelum guncangan kuat terjadi. Sistem ini saat ini masih dalam tahap uji coba di wilayah Jawa Barat dan Banten.

Selain itu, BMKG turut mengembangkan sistem Structural Health Monitoring (SHM) untuk memantau ketahanan gedung-gedung tinggi, khususnya di wilayah DKI Jakarta. Sistem ini dinilai penting untuk menilai dampak gempa terhadap bangunan dan mendukung langkah mitigasi pascagempa.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa BMKG juga mengoperasikan Meteorological Early Warning System (MEWS) berbasis radar yang mampu memprediksi hujan hingga 2-3 jam ke depan secara real time

BMKG juga menjalankan fungsi sebagai Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta yang bertugas memantau siklon tropis di wilayah tanggung jawab Indonesia. Pemantauan dilakukan secara berkelanjutan untuk mengantisipasi dampak tidak langsung siklon terhadap wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta.

Sebagai penutup, Faisal menegaskan pentingnya kolaborasi antara BMKG dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

“BMKG bekerja 24 jam. Kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci agar peringatan dini benar-benar berujung pada aksi nyata di lapangan,” pungkasnya.

Melalui kunjungan kerja ini, BMKG menegaskan komitmennya untuk mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya dalam penyediaan informasi cuaca pada momen-momen penting seperti perayaan Tahun Baru. Tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat.

Berita Lainnya

Wagub DKI Jakarta Kunjungi BMKG, Bahas Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Tahun Baru

Wagub DKI Jakarta Kunjungi BMKG, Bahas Kesiapan Hadapi Cuaca Ekstrem Jelang Tahun Baru

BMKG Terapkan Play-Based Learning dalam Expo Peringatan HUT ke-17 Taman Pintar Yogyakarta

BMKG Terapkan Play-Based Learning dalam Expo Peringatan HUT ke-17 Taman Pintar Yogyakarta

Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Kepala BMKG Tekankan Peran Informasi dari Hulu ke Hilir

Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Kepala BMKG Tekankan Peran Informasi dari Hulu ke Hilir