
Kembali ke Berita Utama
BMKG dan Kemenko Infra Sinergikan Layanan Informasi MKG untuk Dukung Ketahanan Infrastruktur Nasional
10 November 2025
Kholis Nur Cahyo
Berita Utama

Jakarta, 10 November 2025 – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., yang didampingi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan BMKG, melakukan audiensi dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono, beserta jajaran di Kantor Kemenko Infra. Pertemuan ini membahas peran strategis BMKG dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang tangguh dan adaptif di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BMKG menekankan bahwa peran BMKG kini tidak lagi terbatas pada penyediaan data cuaca, iklim, dan gempabumi di tingkat hulu, tetapi juga telah berkembang hingga tahap implementasi di lapangan. “Informasi MKG menjadi fondasi penting dalam desain bangunan tahan bencana, pengelolaan air, hingga sistem transportasi yang aman dan efisien,” ujar Faisal.
Lebih jauh, BMKG memaparkan sejumlah inovasi yang telah diterapkan lintas sektor untuk memperkuat ketahanan infrastruktur nasional. Salah satunya melalui peta Indonesian Typical Meteorological Year (I-TMY) dan Passive Cooling Map yang membantu perancangan bangunan hemat energi sesuai karakter iklim lokal. Pada sektor pangan, BMKG turut menghadirkan layanan iklim untuk Food Estate guna menentukan waktu dan pola tanam ideal, sekaligus mendukung penerapan pertanian cerdas iklim yang tangguh terhadap variabilitas cuaca.
Selaras dengan itu, BMKG juga memperluas dukungan di bidang energi melalui pengembangan peta potensi energi surya berbasis observasi dan pemodelan iklim, yang menjadi pijakan dalam perencanaan energi bersih nasional. Di sisi lain, untuk mendukung konektivitas dan keselamatan transportasi, BMKG menghadirkan tiga layanan cuaca digital terintegrasi: Digital Weather for Traffic (DWT) untuk moda darat, InaWIS untuk laut, dan InaSIAM untuk udara. Ketiganya memastikan operasional transportasi nasional tetap aman, efisien, dan tangguh menghadapi cuaca ekstrem.
Tak berhenti di situ, melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), BMKG juga berkontribusi dalam mitigasi banjir dan kebakaran hutan, pengisian waduk, serta pengamanan proyek strategis nasional. Sementara dalam aspek geofisika, BMKG memperkuat sistem perlindungan infrastruktur vital melalui teknologi Sistem Peringatan Dini Gempabumi (EEWS) dan WRS New Generation, yang mampu memberikan peringatan beberapa detik sebelum guncangan kuat terjadi, sehingga langkah tanggap darurat dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
Menanggapi paparan tersebut, Menko Infra, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan apresiasi atas komitmen dan inovasi yang dilakukan BMKG. Ia menilai pendekatan berbasis data yang dikembangkan BMKG sangat relevan dengan arah kebijakan pembangunan nasional yang berkelanjutan. “Pendekatan berbasis data dan informasi dari BMKG sangat penting bagi arah pembangunan Indonesia ke depan,” ujarnya.
Menutup pertemuan, Kepala BMKG menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Kemenko Infra dan kementerian/lembaga terkait lainnya. “BMKG siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur Indonesia yang tangguh, adaptif terhadap perubahan iklim, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” pungkas Faisal.







