
Kembali ke Berita
Persiapkan Ketanggapan Evakuasi, Peserta Latsar BASARNAS Perdalam Ilmu Cuaca, Gempa Bumi, dan Tsunami ke BMKG
24 October 2025
Annisa Amalia Zahro
Berita

Jakarta, 24 Oktober 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan dari peserta Pelatihan Dasar Pencarian dan Pertolongan bagi calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Jumat, 24 Oktober 2025. Sebanyak 57 peserta menerima pemaparan materi terkait cuaca, gempa bumi, dan tsunami dari Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami serta Direktorat Meteorologi Publik.
Pemaparan pertama terkait dengan gempa bumi dan tsunami oleh Syafira dari Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami. Syafira menjelaskan bahwa gempa bumi terjadi karena adanya patahan lempeng di bawah permukaan bumi yang bergerak dan saling bertubrukan. Selain itu, gempa bumi juga berpotensi berulang di wilayah yang sama.
Menurut pengalaman terdahulu, gempa bumi dengan kekuatan yang sama pada wilayah berbeda bisa menimbulkan korban jiwa yang berbeda jumlahnya. Ia menegaskan bahwa gempa bumi pada dasarnya tidak membahayakan, tetapi dampak ikutannya berpotensi memakan korban.
“Dampak ikutan setelah gempa seperti kebakaran, tsunami, dan likuifaksi merupakan hal yang dapat memakan korban jiwa,” ujar Syafira, Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami (24/10).
Mitigasi bencana seputar gempa bumi dan tsunami penting untuk dipahami oleh masyarakat serta peserta latsar agar korban jiwa dapat diminimalisir. Cara yang paling mudah untuk melindungi diri dari gempa dengan melakukan metode drop, cover, dan hold on.
Sedangkan dalam lingkup tanggap darurat bencana, informasi cuaca memiliki peran penting mengatur pergerakan evakuasi.
“BMKG memiliki layanan cuaca khusus untuk wilayah tertentu sebagai upaya mendukung proses evakuasi dan tindakan penyelamatan,” ujar Miftah dari Tim Produksi dan Desiminasi Informasi Cuaca.
Setelah pemaparan materi, kunjungan diakhiri dengan mengunjungi ruangan Climate Early Warning System (CEWS), Meteorology Early Warning System (MEWS). Peserta kunjungan juga berkesempatan untuk merasakan gempa di Simulator Gempa Bumi.







