
Kembali ke Berita
Jelajah Ilmu Bumi dan Langit: Siswa SMA Dharma Jaya Seru-seruan Belajar di BMKG
27 October 2025
Annisa Amalia Zahro
Berita

Jakarta, 27 Oktober 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dipenuhi antusiasme saat menyambut 29 pelajar beserta 2 guru pendamping dari SMA Dharma Jaya sejak pukul 09.00 WIB. Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang dinamika cuaca, potensi gempa bumi, dan ancaman tsunami di Indonesia.
Kegiatan diawali di Taman Alat Meteorologi, para siswa melihat langsung berbagai instrumen yang digunakan untuk mengamati unsur-unsur cuaca dan iklim. Mereka diperkenalkan dengan beragam alat seperti penakar hujan manual dan otomatis, sangkar meteorologi, hingga panci penguapan.
“Alat-alat di sini mengukur parameter penting seperti tekanan udara, kelembapan, suhu, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan. Meskipun banyak yang sudah otomatis, semuanya terintegrasi langsung ke sistem data BMKG untuk memproduksi informasi yang akurat,” jelas Ulfa dari Tim Manajemen Observasi Meteorologi ketika ditemui, Senin (27/10).
Perjalanan berlanjut ke Galeri Bumi, Atmosfer, Iklim, dan Kualitas Udara (BAIK). Siswa dipandu oleh Rendy Artha Luvian untuk memahami siklus hidrologi, membandingkan data cuaca harian dengan kondisi iklim jangka panjang melalui warming stripes Indonesia, serta melihat alat observasi cuaca dan iklim.
Rendy memaparkan, “Galeri ini menampilkan evolusi alat observasi BMKG, dari yang manual hingga sistem diseminasi data modern. Salah satu pemanfaatan informasi iklim kami adalah melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI), yang dirancang untuk membantu sektor pertanian beradaptasi dengan perubahan pola iklim yang dinamis.”
Keseruan makin terasa ketika para siswa mencoba Simulator Gempa Bumi. Dipandu oleh Riski Ananda, para siswa mencoba merasakan simulasi guncangan gempa Lombok berkekuatan magnitudo 7,0 pada tahun 2018 yang berlangsung sekitar 40 detik. Simulasi tersebut menunjukkan dampak guncangan pada berbagai jarak dari pusat gempa.
Lanjut di Ruang Media Center, siswa dan guru mengikuti sesi materi bersama narasumber BMKG. Materi gempa bumi dan tsunami disampaikan oleh Efa dan Oktavia dari Tim Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami.
Oktavia, yang menjelaskan tentang gempa bumi, menegaskan bahwa kecepatan evakuasi adalah kunci keselamatan.
“Karena peristiwa gempa bumi kuat memiliki periode yang sangat singkat, bahkan hanya dalam hitungan detik untuk mencapai efek merusak, prioritas utama kita adalah melakukan perlindungan diri segera mungkin, pakai prinsip Drop, Cover, and Hold On,” ujarnya.
Sementara itu, Eva menjelaskan bahwa tsunami merupakan gelombang laut yang dapat dipicu oleh deformasi bawah laut akibat gempa. Peristiwa ini umumnya terjadi setelah gempa di laut berkekuatan minimal M7.0, dangkal (<60 km), dan memiliki bentuk patahan vertikal.
Di sesi meteorologi, Miftah Ali dari Tim Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca menjelaskan pentingnya informasi cuaca dalam kehidupan manusia. Ia menekankan perlunya masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem agar dapat mengurangi dampak bencana.
“Cuaca dan iklim sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari penerbangan, maritim, hingga pertanian. Oleh karena itu, masyarakat perlu secara aktif mengakses informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri,” jelas Miftah Ali.
Seluruh rangkaian kunjungan berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Para siswa SMA Dharma Jaya aktif mencatat dan mengajukan pertanyaan, menunjukkan semangat belajar yang besar. Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran diri yang kuat bagi para generasi muda untuk selalu siap dan tanggap menghadapi fenomena ekstrem dan potensi bencana alam.




