Kembali ke Berita Kegiatan

Tingkatkan Pengetahuan MKG, CPNS Basarnas Kunjungi BMKG 

01 December 2025

Annisa Amalia Zahro

Berita Kegiatan

Tingkatkan Pengetahuan MKG, CPNS Basarnas Kunjungi BMKG 

Jakarta, 1 Desember 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan dari Balai Pelatihan SDM Pencarian dan Pertolongan (BPSDMPP) Basarnas. Kunjungan yang melibatkan 57 peserta ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM Basarnas, khususnya dalam menjalankan tugasnya di tengah potensi bencana gempabumi, tsunami, dan ancaman hidrometeorologi di Indonesia.

Acara dimulai dengan sesi pemaparan materi di Ruang Media Center, Gedung C lantai 1 Kantor Pusat BMKG, Jakarta. Fajar Tri Haryanto dari Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG memberikan penjelasan secara komprehensif terkait potensi gempabumi yang perlu diwaspadai di berbagai wilayah. Fajar menekankan betapa pentingnya kesiapsiagaan di Indonesia, mengingat lokasi geografis negara berada pada pertemuan empat lempeng tektonik utama dunia, yaitu Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, dan Filipina yang menghasilkan 14 segmen subduksi dan 402 sesar aktif.

“Sejak tahun 2013, terjadi tren peningkatan aktivitas kegempaan di Indonesia, baik dari segi jumlah maupun kekuatannya,” ujar Fajar, Senin (1/12).

Ia juga memperingatkan bahwa sebagian besar wilayah Jakarta memiliki kerentanan yang sangat tinggi apabila skenario tumbukan subduksi Selat Sunda yang berpotensi memicu gempa M9.0..

Sementara itu, Miftah Ali dari Direktorat Meteorologi Publik memberikan penjelasan umum mengenai peran penting cuaca dalam operasi pencarian dan pertolongan. Menurutnya, kondisi cuaca adalah faktor penentu utama keberhasilan dan keselamatan tim di lapangan.

“Sistem kami terus memantau dinamika atmosfer. Tim Basarnas harus selalu mengacu pada informasi real-time BMKG, terutama saat terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Prediksi cuaca dan iklim dari BMKG sangat vital untuk perencanaan misi dan meminimalisir risiko,” tuturnya.

Para CPNS Basarnas juga melakukan simulasi gempabumi dengan dipandu tim instruktur dari Direktorat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG: Moehajirin, Audia Kaluku, dan Ulfa Nur Silvia. Melalui alat Simulator Gempa Bumi, beberapa peserta merasakan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) yang berbeda-beda.

Tujuan dari simulasi ini untuk melatih respons cepat para calon petugas pencari. Pesan utama yang disampaikan adalah pentingnya melakukan langkah penyelamatan diri sesegera mungkin dengan metode “Drop, Cover, and Hold On!”

Moehajirin mengingatkan, “Periode merusak dari gempa kuat sangat singkat, jadi prioritaskan perlindungan diri. Evakuasi baru dilakukan setelah gempa mereda dan menuju titik kumpul yang aman, terutama jika guncangan signifikan menyebabkan kerusakan parah.”

Kunjungan berlanjut ke Ruang Climate Early Warning System (CEWS), di mana Kadarsah menjelaskan bagaimana BMKG memantau dan menyebarluaskan peringatan dini terkait perubahan iklim dan potensi cuaca ekstrem. Kadarsah memaparkan peran CEWS dalam mendukung kesiapsiagaan Basarnas terkait bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan angin kencang, yang sering menyertai operasi SAR.

Berlanjut ke Ruang Indonesian Tsunami Early Warning System (InaTEWS), Trismahargiono menjelaskan alur diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami kepada masyarakat dilakukan BMKG secara cepat, yaitu kurang dari 3 menit. BMKG akan mengirimkan informasi gempa (waktu, lokasi, kekuatan, kedalaman) beserta shake-map. Apabila parameter untuk terjadinya tsunami terpenuhi, Peringatan Dini Tsunami (PD 1) segera dikeluarkan. Akmal menambahkan, datangnya gelombang tsunami yang sangat cepat mengharuskan masyarakat untuk lebih sigap melakukan evakuasi mandiri, terlebih jika merasakan tanda-tanda alam.

“Waktu tiba tsunami lokal di Indonesia hanya antara 10-60 menit, bahkan ada yang kurang dari 10 menit. Contohnya di Palu-Donggala, tsunami tiba dalam waktu 3 menit 35 detik setelah gempa! Jika merasakan gempa kuat atau melihat air laut surut tiba-tiba, jangan tunggu sirine, segera lari ke tempat yang lebih tinggi!” tandasnya.

Berita Kegiatan Lainnya

Tingkatkan Pengetahuan MKG, CPNS Basarnas Kunjungi BMKG 

Tingkatkan Pengetahuan MKG, CPNS Basarnas Kunjungi BMKG 

Belajar Seru di BMKG: Momen Penuh Tawa Adik-Adik Yarsi Preschool Menjelajahi Cuaca, Gempabumi, dan Tsunami Sedari Dini

Belajar Seru di BMKG: Momen Penuh Tawa Adik-Adik Yarsi Preschool Menjelajahi Cuaca, Gempabumi, dan Tsunami Sedari Dini