Menutup Climate Field School Colombo Plan, Sekretaris Utama BMKG Sampaikan Pesan Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim

Jakarta, Kamis (18 /7) – Acara Blended Training of Trainers on Climate Field School (CFS) for Colombo Plan Member Countries resmi ditutup setelah dua minggu intensif pembelajaran dan kolaborasi. Acara penutupan CFS dihadiri oleh Dwi Budi Sutrisno selaku Sekretariat Utama, Ardhasena Sopaheluwakan selaku Plt Deputi Klimatologi, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BMKG, serta perwakilan Sekretariat Negara RI. Acara juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa negara anggota Colombo Plan, termasuk Myanmar, Papua Nugini, Sri Lanka, Nepal, Bangladesh, Filipina dan Timor Leste. Kegiatan ini merupakan platform untuk membangun jaringan kerja dan pertukaran pengetahuan yang akan terus berlanjut sebagai upaya mengatasi perubahan iklim secara bersama-sama.

Dwi Budi menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua peserta dan fasilitator yang telah berkontribusi dalam acara ini. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarnegara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks.

Ardhasena menambahkan pentingnya peningkatan kapasitas dalam menghadapi perubahan iklim di wilayah Colombo Plan. Beliau menekankan bahwa melalui kolaborasi dan pertukaran pengetahuan, negara-negara anggota dapat saling belajar dan mengembangkan solusi yang efektif dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Puncak acara penutupan Blended Training of Trainers on Climate Field School adalah penyerahan cinderamata secara simbolis kepada Pejabat BMKG dan ditutup dengan foto Bersama. Upaya kolaboratif ini diharapkan dapat membantu peserta mengimplementasikan ilmu yang telah didapati dalam mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim dan memperkuat ketahanan negara-negara anggota Colombo Plan terhadap tantangan lingkungan yang ada dan yang akan datang.