
Kembali ke Berita Kegiatan
BMKG Pastikan Kesiapan Pusat Komando Cadangan Peringatan Dini Bencana di Bali, Jamin Keberlanjutan Informasi Bencana 24 Jam
14 August 2025
Tedy Reynaldy
Berita Kegiatan

Denpasar, 14 Agustus 2025 — Direktur Direktorat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie melakukan inspeksi ke Gedung Pusat Komando Cadangan (Backup Command Center) Sistem Peringatan Dini Multibahaya BMKG yang baru saja diresmikan di Denpasar, Bali, Kamis (14/8). Kunjungan ini untuk memastikan seluruh infrastruktur baik perangkat keras maupun lunak berfungsi sesuai standar dan bekerja optimal.
“Kami ingin memastikan gedung ini tidak hanya kokoh secara fisik dan memenuhi standar bangunan tahan gempa, tetapi juga seluruh sistem di dalamnya siap 100%,” ujar Setyoajie.
Lebih lanjut, pemeriksaan kali ini meliputi verifikasi instalasi backup server, unit display informasi yang digunakan petugas, struktur bangunan, hingga kelengkapan sistem. BMKG memastikan keseluruhan infrastruktur ini harus bekerja optimal demi mendukung sistem peringatan dini gempabumi yang andal demi memberikan rasa aman bagi masyarakat Indonesia.
Inspeksi ini bertujuan memastikan seluruh infrastruktur, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, terpasang sesuai standar dan berfungsi optimal. Dalam kunjungan tersebut, Setyoajie meninjau sejumlah aspek penting, mulai dari struktur bangunan hingga kelengkapan sistem.
Pengecekan mendalam dilakukan di ruang server untuk menguji sistem pencadangan data gempabumi dan memastikan sinkronisasi dengan pusat data utama berjalan lancar. Selain itu, unit display informasi juga diuji agar dapat menampilkan data dan peringatan dini secara real-time dengan akurasi tinggi.
Setyoajie menegaskan, keberadaan Backup Command Center di Denpasar adalah langkah strategis BMKG dalam mitigasi risiko. Dengan fasilitas ini, BMKG menjamin keberlangsungan operasional dalam memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
“Ini adalah elemen vital dalam upaya penyelamatan jiwa,” tambahnya.
Operasional gedung tersebut yang merupakan bagian dari implementasi Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), program strategis yang didukung oleh Bank Dunia untuk memperkuat sistem ketahanan bencana nasional berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan.
Secara teknis, Gedung Backup Sistem Peringatan Dini ini akan mengambil alih peran pusat jika sistem utama di Jakarta mengalami gangguan operasional. Selain untuk melayani wilayah Indonesia, fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik.
Gedung ini dilengkapi Command Center, sistem komunikasi kebencanaan, pusat data dan informasi, serta fasilitas operasional yang beroperasi 24 jam penuh setiap hari. Bangunan dirancang tahan gempa dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) produksi dalam negeri, serta mengusung nilai-nilai kearifan lokal Bali melalui arsitektur yang terinspirasi dari filosofi Udeng, simbol keharmonisan dan keseimbangan antara manusia dan alam.
Kunjungan ini menjadi bukti komitmen BMKG untuk memperkuat infrastruktur pemantauan dan peringatan dini bencana di seluruh Indonesia, sejalan dengan misi IDRIP membangun ketangguhan bangsa menghadapi ancaman bencana. (DH/TR)