BMKG Laksanakan Pemeliharaan dan Peremajaan Alat Operasional di Daerah, Dukung Optimalisasi Layanan Informasi Cuaca dan Iklim

Papua Selatan, 17 Oktober 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tim Direktorat Instrumentasi dan Kalibrasi bersama Tim Pengelola Barang Milik Negara (BMN) Biro Umum dan Keuangan, melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peremajaan suku cadang alat operasional di sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG di daerah. Upaya sinergis ini diharapkan mampu memperkuat tata kelola aset negara serta memastikan peralatan yang digunakan tetap terawat dengan baik dan berfungsi sesuai kebutuhan operasional.

Kegiatan ini merupakan serangkaian upaya strategis BMKG dalam memperkuat infrastruktur dan meningkatkan kesiapan operasional Unit Pelaksana Teknis (UPT) BMKG di berbagai daerah yang berfokus pada pemeliharaan alat operasional dan peremajaan suku cadang untuk memastikan keakuratan dan keberlanjutan data meteorologi, klimatologi dan geofisika. Kegiatan ini juga untuk memastikan seluruh peralatan observasi di lapangan tetap berfungsi optimal dan akurat dalam mendukung pelayanan data bagi masyarakat.

Salah satu fokus kegiatan tahun ini adalah resistem (peningkatan sistem) pada Agroclimate Automatic Weather Station (AAWS) yang berada di Stasiun Klimatologi Kelas IV Papua Selatan. Peremajaan ini dilakukan untuk meningkatkan keandalan alat dalam merekam dan mengirimkan data observasi secara real-time, terutama di wilayah dengan tantangan geografis tinggi seperti Papua.

Selain itu, dalam kesempatan ini BMKG juga melakukan penjajakan kerja sama antara Stasiun Klimatologi Kelas IV Papua Selatan dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota. Kerja sama ini mencakup pemeliharaan alat Automatic Rain Gauge (ARG) yang ditempatkan di kawasan PLBN Sota Papua Selatan.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas IV Papua Selatan Marsildus Keytimu menyampaikan bahwa langkah ini diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas lembaga, khususnya dalam mendukung ketersediaan data curah hujan di wilayah perbatasan Indonesia. “Kondisi geografis Papua Selatan menuntut kerja sama yang solid agar seluruh alat pemantau cuaca dapat berfungsi dengan baik demi kepentingan mitigasi, masyarakat dan pembangunan nasional,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, BMKG menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas sistem pemantauan iklim dan cuaca nasional, demi mendukung keselamatan, ketahanan pangan, serta pembangunan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.