Kembali ke Berita

Guru MGMP Geografi Kota Bekasi ke BMKG: Tingkatkan Kapasitas Pembelajaran Cuaca, Iklim, Gempa-Tsunami, hingga Sistem Peringatan Dini

06 November 2025

Annisa Amalia Zahro

Berita

Guru MGMP Geografi Kota Bekasi ke BMKG: Tingkatkan Kapasitas Pembelajaran Cuaca, Iklim, Gempa-Tsunami, hingga Sistem Peringatan Dini

Jakarta, 6 November 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kapasitas sebanyak 17 guru anggota Majelis Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi Kota Bekasi terhadap materi cuaca, iklim, serta gempa bumi dan tsunami melalui kunjungan ke Kantor Pusat BMKG, Jakarta pada Kamis (6/11). Kehadiran para guru menjadi ajang mendalami sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman gempa bumi, tsunami, dan cuaca ekstrem.

Aktivitas dimulai dengan sesi materi di Ruang Media Center BMKG bersama Ketua Tim Hubungan Pers dan Media Dwi Rini Endra Sari. Rini memaparkan materi “Indonesia merupakan Laboratorium Bencana” yang berkaitan dengan tingginya potensi terjadinya berbagai bencana geo-hidrometeorologi di Indonesia.

Secara geografis, Indonesia terletak di antara 2 samudra dan 2 benua, dilalui oleh cincin api, serta mendiami banyak patahan aktif. Di sinilah peran penting BMKG dalam pemantauan cuaca, iklim, gempa, dan tsunami melalui sistem peringatan dini.

“Gempa bumi belum bisa diprediksi, tapi ada peringatan dini,” ujar Rini.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Miftah Ali dari Direktorat Meteorologi Publik. Miftah menjelaskan tentang sistem pemantauan cuaca serta menekankan pentingnya komitmen operasional BMKG melalui sistem peringatan dini cuaca (Meteorological Early Warning System) yang bekerja selama 24 jam penuh.

“Meteorologi itu mempelajari apa yang terjadi di atmosfer dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan kita sehari-hari. Cuaca bisa berubah cepat, sedangkan iklim terbentuk dari pola yang lebih panjang. Karena itu, tim BMKG selalu siaga 24 jam agar masyarakat mendapat informasi cuaca terkini,” terang Miftah.

Usai paparan di Ruang Media Center, para guru juga diajak mengunjungi Ruang Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS), tempat data seismik diproses secara real-time untuk mengeluarkan peringatan dini tsunami. Keberadaan InaTEWS ini sangat penting lantaran letak Indonesia yang berada di pertemuan empat lempeng tektonik aktif sehingga memiliki potensi tinggi terjadinya gempa bumi.

“Di Ruang InaTEWS, pemantauan dilakukan selama 24 jam untuk mendeteksi aktivitas gempa dan potensi tsunami di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, BMKG juga berperan sebagai Tsunami Service Provider bagi negara-negara di kawasan Samudra Hindia,” jelas Rian Setiadi dari Pusat Gempa Bumi Nasional (PGN) Direktorat Gempa Bumi dan Tsunami.

Simulator gempa bumi menjadi lokasi berikutnya dikunjungi, di mana para peserta merasakan pengalaman guncangan gempa M7.0 dari peristiwa nyata di Lombok pada 2018 silam. Dipandu oleh Rani Fitri Febrianti dan Silvie Farahdilla dari Direktorat Seismologi Teknik, Geopotensial Terapan, dan Tanda Waktu, peserta diingatkan untuk membangun refleks mitigasi melalui upaya perlindungan diri metode “drop, cover, and hold”.

Beralih ke topik iklim, para guru mengunjungi Ruang CEWS (Climate Early Warning System) untuk mendapatkan penjelasan tentang siklus iklim di Indonesia dan diseminasi informasi. Hary Tirto Djatmiko dari Direktorat Perubahan Iklim menjelaskan kompleksitas di balik informasi yang diterima publik serta dampaknya dalam kehidupan.

Sebagai penutup kunjungan, para guru mampir dulu ke Galeri Bumi, Atmosfer, Iklim, dan Kualitas Udara (BAIK) BMKG untuk melihat langsung bagaimana cara kerja alat-alat serta metode pemantauan perubahan iklim dari masa ke masa.

Pengalaman edukasi tentang iklim dan kualitas udara di ruang pamer ini berlangsung interaktif melalui teknologi augmented reality (AR) serta touch screen kiosk. Para guru dijelaskan tentang berbagai alat, data, dan cerita sains dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh petugas BMKG yang ahli di bidangnya.

Diharapkan, kunjungan ini dapat meningkatkan pemahaman para Guru MGMP Geografi Kota Bekasi terhadap informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) serta potensi kebencanaan di Indonesia demi memperkuat peran mereka dalam pembelajaran Ilmu Geografi di sekolah masing-masing.

Berita Lainnya

BMKG Akselerasi Peringatan Dini: Aloptama Andal, SDM Unggul, dan Penguatan Kolaborasi

BMKG Akselerasi Peringatan Dini: Aloptama Andal, SDM Unggul, dan Penguatan Kolaborasi

Berikan Hibah Sirine Tsunami, BMKG dan Pemprov Jabar Perkuat Sistem Peringatan Dini

Berikan Hibah Sirine Tsunami, BMKG dan Pemprov Jabar Perkuat Sistem Peringatan Dini

Guru MGMP Geografi Kota Bekasi ke BMKG: Tingkatkan Kapasitas Pembelajaran Cuaca, Iklim, Gempa-Tsunami, hingga Sistem Peringatan Dini

Guru MGMP Geografi Kota Bekasi ke BMKG: Tingkatkan Kapasitas Pembelajaran Cuaca, Iklim, Gempa-Tsunami, hingga Sistem Peringatan Dini