Kembali ke Berita

BMKG Akselerasi Peringatan Dini: Aloptama Andal, SDM Unggul, dan Penguatan Kolaborasi

06 November 2025

Dimas Bayu Sajiwo

Berita

BMKG Akselerasi Peringatan Dini: Aloptama Andal, SDM Unggul, dan Penguatan Kolaborasi

Bandung, 6 November 2025 — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan inspeksi lapangan ke Stasiun Geofisika Bandung untuk memastikan kesiapan alat utama operasional (aloptama) serta berdialog langsung dengan para pegawai, Kamis (6/11). Kunjungan ini menjadi bagian dari penguatan layanan sistem peringatan dini kegempaan dan potensi tsunami, sejalan dengan prioritas nasional penanggulangan bencana dan visi Indonesia Emas 2045.

Dalam rangkaian kunjungan, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani meninjau ruang observasi dan sistem pemantauan real-time, mencakup sensor seismik, akselerograf, serta jaringan komunikasi data. Tim teknis memaparkan health check sensor, latency data, serta integrasi jaringan regional–nasional agar informasi gempa cepat, tepat, dan mudah dipahami publik serta pemangku kepentingan.

“Keandalan aloptama adalah fondasi layanan. Setiap detik keterlambatan atau ketidakpastian bisa berimplikasi pada keselamatan. Karena itu, standar operasional, kalibrasi, dan pemeliharaan preventif harus dijalankan disiplin,” ujar Faisal saat berdiskusi dengan pegawai.

Usai pengecekan peralatan, Kepala BMKG menggelar audiensi dengan pegawai Stasiun Geofisika Bandung. Agenda mencakup penguatan tata kelola data, peningkatan literasi kebencanaan publik, serta program SDM Unggul BMKG,menargetkan peningkatan kompetensi di berbagai bidang yang akan mendukung kemajuan sistem, kualitas, dan ketepatan data yang dihasilkan BMKG.

Faisal juga menegaskan peran strategis Stasiun Geofisika Bandung dalam ekosistem peringatan dini nasional: penguatan jejaring sensor di Jawa Barat, data sharing dengan pusat dan stasiun sekitar, serta uji rutin sirene dan kanal diseminasi. “Kita bukan sekadar membaca data, tetapi menerjemahkan sains menjadi keputusan yang menyelamatkan. Ini kontribusi nyata BMKG untuk menurunkan risiko dan mempercepat pemulihan pascabencana,” imbuhnya.

Langkah penguatan di Bandung ini selaras dengan program pemerintah memperkuat ketahanan bencana sebagai prasyarat pembangunan berkelanjutan dan daya saing—pilar penting menuju Indonesia Emas. Melalui modernisasi aloptama, digitalisasi layanan, dan peningkatan kapasitas SDM, BMKG berkomitmen memastikan layanan informasi geofisika yang andal, terukur, dan responsif, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan BNPB, BPBD, TNI/Polri, akademisi, media, dan komunitas siaga bencana.

Dengan pengawasan menyeluruh atas aloptama dan penguatan kapasitas SDM BMKG di daerah, Stasiun Geofisika Bandung diharapkan kian sigap dan presisi dalam memberikan informasi kebencanaan—mendukung keselamatan masyarakat, keberlanjutan pembangunan, dan percepatan pencapaian Indonesia Emas.

Berita Lainnya

BMKG Akselerasi Peringatan Dini: Aloptama Andal, SDM Unggul, dan Penguatan Kolaborasi

BMKG Akselerasi Peringatan Dini: Aloptama Andal, SDM Unggul, dan Penguatan Kolaborasi

Berikan Hibah Sirine Tsunami, BMKG dan Pemprov Jabar Perkuat Sistem Peringatan Dini

Berikan Hibah Sirine Tsunami, BMKG dan Pemprov Jabar Perkuat Sistem Peringatan Dini

Tingkatkan Kompetensi SDM, PPSDM MKG BMKG Kolaborasi dengan LST UI Bekali Peserta dengan IHT Advanced Machine Learning for Climatology

Tingkatkan Kompetensi SDM, PPSDM MKG BMKG Kolaborasi dengan LST UI Bekali Peserta dengan IHT Advanced Machine Learning for Climatology