Kembali ke Berita

BMKG Gelar Workshop Internasional CARE for SEA dan CORDEX-SEA, Bahas Ketahanan Kota Megapolitan di Asia Tenggara Hadapi Iklim Ekstrem

19 August 2025

Linda Juliawanti

Berita

BMKG Gelar Workshop Internasional CARE for SEA dan CORDEX-SEA, Bahas Ketahanan Kota Megapolitan di Asia Tenggara Hadapi Iklim Ekstrem

Jakarta, 19 Agustus 2025 – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi tuan rumah Workshop International CARE for SEA dan CORDEX-SEA: Technical and Stakeholder Workshop yang berlangsung pada 19-21 Agustus 2025. Kegiatan digelar secara hybrid, dengan pertemuan langsung di Auditorium BMKG, Jakarta, dan partisipasi daring melalui Zoom Meeting.

Penyelenggaraan workshop bertepatan dengan peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (HMKG) ke-78 dan HUT ke-80 Republik Indonesia, serta merupakan hasil kolaborasi antara Pusat Standardisasi Instrumen Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan Direktorat Perubahan Iklim BMKG. Forum tersebut juga menjadi bagian dari proyek regional Climatic Hazard Assessment to Enhance Resilience Against Climate Extremes for Southeast Asian Megacities (CARE for SEA), sebuah inisiatif dari Coordinated Regional Climate Downscaling Experiment – Southeast Asia (CORDEX-SEA).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam sambutannya menekankan bahwa kota-kota besar di Asia Tenggara menghadapi tantangan berat akibat meningkatnya frekuensi dan intensitas iklim ekstrem. 

“Melalui forum ini, kita berharap terbangun kolaborasi yang lebih erat antara ilmuwan iklim dan para pemangku kebijakan, sehingga masyarakat dan pembangunan kota dapat terlindungi dari dampak perubahan iklim,” ujarnya.

Ia menegaskan, data dan proyeksi iklim hanya akan bermanfaat jika benar-benar dimanfaatkan dalam perencanaan. Karena itu, keterlibatan pemangku kepentingan lintas sektor mutlak diperlukan. 

“Dengan melibatkan perencana kota, pejabat pemerintah, masyarakat sipil, dan para ahli ilmiah dalam merancang produk iklim, kita dapat meningkatkan dampak, memperluas aksesibilitas, serta menjamin keberlanjutan jangka panjang,” jelas Dwikorita.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya inovasi, inklusi, dan kemitraan multipihak dalam menghadapi krisis iklim. 

“BMKG berkomitmen mendukung kerja sama regional melalui aksi bersama, peningkatan kapasitas, dan pertukaran pengetahuan terbuka. Dengan langkah kolektif, kita dapat memperkuat ketahanan kota-kota besar sekaligus meningkatkan kesejahteraan jutaan masyarakat yang tinggal dan berkembang di dalamnya,” tegasnya sebelum meresmikan pembukaan workshop.

Sementara itu, Direktur Perubahan Iklim BMKG, Fachri Rajab, menambahkan bahwa kegiatan diikuti lebih dari 100 peserta dari negara-negara Asia Tenggara dan mitra internasional, antara lain Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Singapura, Australia, Jepang, dan Inggris. Dari dalam negeri, hadir pula perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, serta perencana kota.

Selama tiga hari, lanjut Fachri, peserta membahas sejumlah agenda strategis, mulai dari perkembangan terbaru proyeksi iklim CORDEX-SEA berbasis model CMIP6, hasil downscaling iklim perkotaan resolusi tinggi untuk kota-kota besar seperti Jakarta, Bangkok, Hanoi, Kuala Lumpur, dan Manila, hingga pemanfaatan informasi iklim guna mendukung aksi adaptasi dan mitigasi.

Selain itu, workshop menggarap pengembangan platform data portal sebagai penghubung antara ilmuwan dan pembuat kebijakan. Agenda juga meliputi kunjungan ke sistem peringatan dini BMKG, yakni Tsunami Early Warning System (TEWS), Meteorological Early Warning System (MEWS), dan Climate Early Warning System (CEWS), paparan teknis peneliti regional dan internasional, serta forum perencanaan tindak lanjut proyek CARE for SEA dan CORDEX-SEA. 

Salah satu hasil yang ditargetkan adalah ketersediaan data iklim perkotaan yang dapat diakses publik melalui platform seperti Earth System Grid Federation (ESGF) dan Southeast Asia Regional Climate Change Information System (SARCCIS), serta terbentuknya jalur komunikasi langsung antara penyedia data dan pengambil keputusan.

Penyelenggaraan workshop mencerminkan komitmen Indonesia sekaligus peran BMKG sebagai global player dalam diplomasi iklim kawasan. Kontribusi nyata tersebut sejalan dengan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendorong pembangunan kota yang tangguh terhadap perubahan iklim. 

Proyek yang berlangsung selama tiga tahun ini didanai oleh Asia-Pacific Network for Global Change Research (APN) dan berfokus pada penyusunan informasi bahaya iklim berskala kota untuk lima megacity di kawasan Asia Tenggara (Bangkok, Hanoi, Jakarta, Kuala Lumpur, dan Manila). Selain APN, dukungan juga diberikan oleh World Climate Research Program (WCRP) dari World Meteorological Organization (WMO).

Lebih dari 100 peserta online di Zoom, 36 peserta perwakilan asing, dan 75 peserta dari perwakilan dalam negeri, menghadiri kegiatan ini. Peserta berasal dari berbagai lembaga terkemuka, antara lain VNU University of Science, USTH, IMHEN, Vietnam Academy Water and Resources, Chulalongkorn University, Ramkhamhaeng University, Climate Change and Environmental Research Center, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Malaysia Terengganu, Kuala Lumpur City Hall, Manila Observatory, Universiti Brunei Darussalam, CCRS, NUS, HKUST, MRI, UNSW, CSIRO Australia, UK Met Office, AHA Centre, hingga IPCC. 

Dari Indonesia turut hadir pemerintah provinsi DKI Jakarta, Kementerian PUPR, KLHK, BAPPENAS, serta akademisi dari Universitas Indonesia, ITB, IPB, dan STMKG bersama peneliti di bidang iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Berita Lainnya

BMKG Gelar Workshop Internasional CARE for SEA dan CORDEX-SEA, Bahas Ketahanan Kota Megapolitan di Asia Tenggara Hadapi Iklim Ekstrem

BMKG Gelar Workshop Internasional CARE for SEA dan CORDEX-SEA, Bahas Ketahanan Kota Megapolitan di Asia Tenggara Hadapi Iklim Ekstrem

BMKG dan Pemprov Maluku Utara Perkuat Kolaborasi Mitigasi Bencana Geofisika

BMKG dan Pemprov Maluku Utara Perkuat Kolaborasi Mitigasi Bencana Geofisika

Kepala BMKG Hadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 di Istana Merdeka

Kepala BMKG Hadiri Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 di Istana Merdeka