
Kembali ke Ulasan Guncangan Tanah
Ulasan Guncangan Tanah Akibat Gempabumi Timur Laut Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur 25 September 2025
26 September 2025
Seismologi Teknik
Ulasan Guncangan Tanah

Telah terjadi gempabumi tektonik di Timur Laut Kabupaten Banyuwangi pada hari Kamis, 25 September 2025 pukul 16:04:12 WIB. Awalnya, kekuatan gempa dilaporkan mencapai M5,7, namun setelah dilakukan pemutakhiran oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menetapkan parameter magnitudo gempa sebesar M5,3. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,87° LS dan 114,45° BT, tepatnya di laut sekitar 40 km timur laut Banyuwangi, Jawa Timur, dengan kedalaman 12 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini dikategorikan sebagai gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif di sekitar zona perairan Jawa Timur–Bali. BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Gempabumi ini diikuti oleh 19 kejadian gempabumi susulan dengan magnitudo maksimum 3,6 dan minimum 1,8 hingga 25 September 2025 pukul 20.00 WIB.
Kedalaman yang dangkal membuat guncangan dirasakan cukup kuat di permukaan, terutama di wilayah Banyuwangi, Jember, Situbondo, serta sebagian wilayah Bali bagian barat. Secara tektonik, wilayah selatan Jawa–Bali memang dikenal aktif dan kompleks. Interaksi antara Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, ditambah keberadaan sistem sesar lokal, sering memicu deformasi kerak yang menghasilkan gempa dangkal. Karakteristik gempa kali ini konsisten dengan pola aktivitas sesar aktif di sekitar perairan Banyuwangi, yang juga berhubungan dengan zona belakang busur selatan Jawa. Kondisi ini menjelaskan mengapa meskipun magnitudonya sedang, guncangan dapat dirasakan cukup luas, termasuk di Bali dan Jawa Timur bagian utara. Mekanisme sumber gempa ini adalah mekanisme kombinasi sesar naik dan mendatar (oblique thrust fault / sesar naik-oblique). Hal ini mengindikasikan pergerakan kombinasi antara kompresi (naik) akibat penunjaman lempeng, dan sedikit pergeseran mendatar (strike-slip).
Gempabumi tektonik ini telah menimbulkan guncangan di beberapa daerah dengan intensitas antara II hingga IV skala Mercalli Modified Intensity (MMI). Getaran gempa dirasakan cukup jelas di wilayah sekitar episenter, terutama di kawasan pesisir timur Jawa dan Bali bagian barat, sejalan dengan kedalaman hiposenter yang dangkal. Berdasarkan hasil analisis data akselerograf, peristiwa gempabumi ini berhasil tercatat pada 46 stasiun pengamatan percepatan tanah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari peta rekaman percepatan tanah terlihat bahwa guncangan dengan intensitas tertinggi mencapai skala IV MMI, sesuai dengan daerah yang paling dekat dengan sumber gempa. Stasiun akselerograf Asem Bagus, Jawa (ABJI) tercatat sebagai titik pengamatan terdekat, yakni hanya berjarak sekitar 27,85 km dari episenter gempabumi. Sementara itu, stasiun terjauh yang juga merekam kejadian ini adalah Stasiun Kantor BPBD Bondowoso (SUJI) berjarak 333,13 km dari episenter gempabumi.
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.