
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 6-12 Juni 2025: Wilayah Barat dan Selatan Indonesia Kering, namun Wilayah Timur Masih Berpotensi Hujan Lebat
05 June 2025
Kania Mustikawati
Prospek Cuaca Mingguan

Wilayah Barat dan Selatan Indonesia Kering, namun Wilayah Timur Masih Berpotensi Hujan Lebat
Pemutakhiran awal musim kemarau 2025 menunjukkan pergeseran awal musim yang lebih lambat dibandingkan prediksi Februari, terutama di Jawa serta Bali dan Nusa Tenggara. Di Jawa, awal musim bergeser 3–5 dasarian, sementara di Bali dan Nusa Tenggara bergeser 2–4 dasarian, menyebabkan kemarau datang lebih lambat dari normal. Puncak musim kemarau umumnya tetap diprediksi terjadi pada bulan Juli hingga Agustus 2025. Durasi musim kemarau diperkirakan lebih pendek di sebagian besar wilayah, meskipun sebagian kecil wilayah mengalami durasi lebih panjang dari normal.
Sementara itu, dalam sepekan terakhir hujan dengan intensitas lebat (50-100 mm/hari) hingga sangat lebat (100-150 mm/hari) di beberapa wilayah Indonesia masih relatif tinggi. Tercatat hujan sangat lebat pada tanggal 2 Juni 2025 di Kota Ambon, Maluku (138.1 mm/hari); tanggal 3 Juni 2025 di Kab. Kepulauan Tanimbar, Maluku (123.5 mm/hari) dan Kab. Sintang, Kalimantan Barat (106.4 mm/hari); serta tanggal 4 Juni 2025 di Kab. Maluku Tengah, Maluku (123.6 mm/hari).
Kondisi atmosfer yang relatif basah masih berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan, khususnya di wilayah Indonesia bagian utara dan timur, yang diperkuat oleh dinamika tropis dan topografi di wilayah tersebut. Aktivitas gelombang ekuator seperti Madden–Julian Oscillation (MJO), aktifnya gelombang Kelvin dan Equatorial Rossby, serta bibit siklon tropis 92W meningkatkan peluang terbentuknya awan-awan konvektif di beberapa wilayah. Di sisi lain, labilitas atmosfer skala lokal, baik dari interaksi angin darat/laut maupun dari faktor geografis lainnya, turut memperkuat proses konvektif di wilayah selatan Indonesia. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan hujan lokal dengan intensitas sedang hingga lebat pada siang hingga sore hari yang disertai kilat/petir yang tidak merata dengan waktu singkat.
Mengingat atmosfer bersifat sangat dinamis, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi, meskipun beberapa wilayah telah memasuki musim kemarau. BMKG terus menekankan pentingnya memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
Sepekan ke depan Indeks Monsun Australia diprediksi mulai menguat, yang menunjukkan adanya aliran udara kering yang mulai memasuki wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi tersebut dapat memicu potensi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia bagian selatan. Hal ini juga mengindikasikan terjadinya perluasan wilayah yang memasuki musim kemarau pada pekan kedua bulan Juni.
Bibit Siklon Tropis 92W diprakirakan berada di Samudra Pasifik Barat, sebelah timur Filipina, dengan tekanan udara mimimum 1010 hPa dan kecepatan angin maksimum 15 knot. Bibit siklon tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat Daya. Selain itu, sirkulasi siklonik diprakirakan berada di Samudra Hindia barat Sumatra, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia barat Bengkulu. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Sementara itu, dalam sepekan ke depan, kombinasi gelombang atmosfer, yakni Low Frequency, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial cukup konsisten dan berpotensi memicu peningkatan hujan akibat awan-awan konvektif berskala lokal di sejumlah wilayah Indonesia. Pembentukan awan konvektif akibat propagasi aktivitas gelombang atmosfer tersebut diprediksikan meningkat dalam sepekan ke depan, khususnya pada siang hingga petang di sebagian Sumatra, Jawa bagian timur, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara dan selatan, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 6-8 Juni 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Waspada (Hujan lebat) : Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
- Angin Kencang : Kep. Riau, Maluku, Bali, NTB, dan NTT
Periode 9-12 Juni 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Waspada (Hujan lebat) : Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Pegunungan.
- Angin Kencang : Jawa Barat, Bali, NTB, NTT. Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Menggunakan pelindung/tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
- Menjaga kecukupan cairan tubuh terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.
- Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
- Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 5 Juni 2025, 16.50 WIB.
Jakarta, 5 Juni 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.