Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 5 – 11 September 2025: Cuaca Masih Fluktuatif: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah

04 September 2025

Nurul Izzah Fitria

Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan Periode 5 – 11 September 2025: Cuaca Masih Fluktuatif: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah

Cuaca Masih Fluktuatif: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah

Memasuki pekan pertama September, hujan lebat dan angin kencang landa sejumlah wilayah di Indonesia. Selama periode 1-3 September 2025, BMKG mencatat curah hujan sangat lebat berkisar 100–150 mm/hari di Kalimantan Barat (114.0 mm/hari), Papua Barat Daya (103 mm/hari), Kalimantan Tengah (137.7 mm/hari), dan Kep. Riau (117.5 mm/hari). Pada periode yang sama, angin kencang juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah, yakni di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Angin kencang yang melanda wilayah Indonesia khususnya di bagian selatan disebabkan oleh Monsun Australia yang terpantau lebih kuat dari normalnya dan diperkirakan masih aktif hingga pertengahan September mendatang. Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi cuaca yang fluktuatif tersebut dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer. Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) menunjukkan nilai negatif yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif pemicu hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Aktivitas gelombang atmosfer, ditambah suhu permukaan laut yang hangat, turut meningkatkan pembentukan awan hujan. Selain itu, Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Samudra Hindia barat Sumatra dan Laut China Selatan, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Perairan barat Lampung hingga Bengkulu. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi hujan di dekat wilayah sirkulasi, serta di daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, tanah longsor, serta gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan. Pastikan saluran drainase di sekitar rumah tetap bersih, ikuti perkembangan informasi cuaca resmi dari BMKG, dan sesuaikan rencana aktivitas dengan prakiraan terbaru. Bagi nelayan dan pengguna jasa penyeberangan, harap memperhatikan peringatan terkait potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan sekitar.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Dalam beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Indonesia cukup bervariasi. Potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, khususnya di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa bagian barat, serta wilayah tengah dan timur Indonesia. Hal ini terjadi akibat pengaruh gabungan dari faktor atmosfer global, regional, hingga lokal yang membuat atmosfer tetap labil dan kondusif bagi terbentuknya awan hujan. Dengan kondisi tersebut, peluang hujan bervariasi dari intensitas ringan hingga lebat, yang diprakirakan terjadi di sejumlah daerah. Selain itu, menguatnya monsun Australia hingga pertengahan September turut meningkatkan potensi angin kencang di wilayah Indonesia Selatan.

Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) sebesar −1.28 menunjukkan adanya IOD negatif yang mendorong suplai uap air lebih banyak ke bagian barat Indonesia. Pada skala regional, gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby Ekuator diprediksi aktif melintasi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, serta Papua, yang memperbesar potensi hujan. Selain itu, gelombang atmosfer berfrekuensi rendah yang bertahan di wilayah Indonesia turut mendukung potensi pembentukan awan hujan di atmosfer. Faktor ini sejalan dengan adanya anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif dan suhu muka laut (SST) yang lebih hangat di sejumlah perairan, sehingga semakin memperbesar peluang terbentuknya awan hujan.

Sirkulasi siklonik yang berkembang di Samudra Hindia barat Sumatra dan Laut China Selatan, yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia barat Sumatra Barat dan Laut China Selatan turut memicu terbentuknya zona konvergensi. Potensi terjadinya cuaca signifikan juga diperkuat oleh kondisi labilitas atmosfer yang tinggi, mendukung peningkatan aktivitas konvektif skala lokal. Kondisi ini diperkirakan terjadi di Sumatra Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Melihat dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diingatkan untuk tetap siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, dan gelombang laut yang tinggi. Disarankan untuk selalu mengikuti pembaruan informasi cuaca dari sumber resmi BMKG, menjaga kebersihan, serta menyiapkan sistem drainase lingkungan. Bagi nelayan maupun pelayaran, BMKG menghimbau untuk memperhatikan peringatan terkait angin kencang dan gelombang tinggi di perairan yang terdampak.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 5 – 7 September 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

  • Siaga (Hujan lebat): Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
  • Angin Kencang: Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Papua Selatan.

Periode 8 – 11 September 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Papua Pegunungan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

  • Siaga (Hujan lebat): Jawa Timur, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.
  • Angin Kencang: Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan.

Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.

Imbauan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
  • Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
  • Tetap gunakan tabir surya dan cukupi asupan cairan tubuh, karena cuaca terik dapat terjadi sewaktu-waktu pada periode musim kemarau.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 4 September 2025, 18.30 WIB.

Jakarta, 4 September 2025

Direktorat Meteorologi Publik BMKG

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 5 – 11 September 2025: Cuaca Masih Fluktuatif: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah

Prospek Cuaca Mingguan Periode 5 – 11 September 2025: Cuaca Masih Fluktuatif: Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Landa Sejumlah Wilayah

Prospek Cuaca Mingguan Periode 2-8 September 2025: Cuaca Bervariasi Sepekan ke Depan: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah

Prospek Cuaca Mingguan Periode 2-8 September 2025: Cuaca Bervariasi Sepekan ke Depan: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 Agustus–4 September 2025: Hujan Signifikan di Sebagian Wilayah Indonesia, Namun Risiko Karhutla di Wilayah Yang Kering Masih Mengintai

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 Agustus–4 September 2025: Hujan Signifikan di Sebagian Wilayah Indonesia, Namun Risiko Karhutla di Wilayah Yang Kering Masih Mengintai