
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 30 Januari–06 Februari 2025: Potensi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut hingga Pekan Depan, Tetap Waspada!
01 February 2025
Nurul Izzah Fitria
Prospek Cuaca Mingguan

Potensi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut hingga Pekan Depan, Tetap Waspada!
Dalam sepekan terakhir tercatat curah hujan ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, diantaranya: 194 mm/hari di Sumatera Utara (25/1/25), 229 mm/hari di Kalimantan Timur dan 192 mm/hari di Sulawesi Tengah (26/1/25), 154 mm/hari di Kepri (27/1/25), dan di beberapa lokasi lainnya di sekitar Jabodetabek pada tanggal 28/1/25, 264 mm/hari di Cengkareng, 250 mm/hari di sekitar Bandara Soetta, 214.6 mm/hari di Pulomas, dan beberapa wilayah lainnya yang mencapai intensitas lebih dari 150 mm/hari.
Aktivitas Monsun Asia yang membawa massa udara lembab dari Asia dalam jumlah besar, diperkuat oleh fenomena Seruakan Dingin (Cold Surge) yang teridentifikasi berada pada kategori signifikan selama tiga hari terakhir. Selain itu, fenomena atmosfer lainnya seperti La Niña, Madden Julian Oscillation (MJO), dan Gelombang Atmosfer juga turut memperkuat terjadinya cuaca ekstrem di wilayah – wilayah tersebut. Kombinasi fenomena atmosfer ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang. Sebagian wilayah Indonesia masih diprediksi akan menghadapi puncak musim hujan hingga bulan Maret ini. Oleh karena itu masyarakat di wilayah rawan bencana diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau informasi terkini dari BMKG agar dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Dinamika Atmosfer Sepekan Ke Depan
BMKG mengidentifikasi berbagai fenomena atmosfer yang memengaruhi cuaca di Indonesia. Pada akhir Januari hingga awal Februari, angin Monsun Asia menjadi faktor utama yang meningkatkan curah hujan. Selain itu, hujan juga dipengaruhi oleh MJO yang berada di fase 4 (Samudra Hindia Barat), La Nina yang lemah, serta aktivitas gelombang atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. MJO diperkirakan berdampak pada wilayah utara Indonesia, seperti Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Sementara itu, gelombang Rossby Ekuator terdeteksi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang turut meningkatkan curah hujan. Gelombang Kelvin juga diperkirakan terjadi di beberapa wilayah, termasuk Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi, yang berkontribusi dalam pembentukan awan hujan menjelang awal Februari.
Dalam beberapa hari terakhir, seruakan udara dingin yang signifikan diperkirakan akan berpotensi mencapai wilayah barat indonesia. Fenomena ini merupakan aliran udara dingin dari Siberia menuju ekuator dan berpotensi memicu cuaca ekstrem, seperti hujan deras dan angin kencang di berbagai daerah.
Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa, utara Kalimantan, dan Laut Australia, menciptakan daerah konvergensi di Lampung hingga barat Jawa, Maluku, Maluku hingga Papua selatan, serta Kalimantan Utara. Pola belokan angin yang terjadi dari Sumatera Selatan hingga Papua juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya awan hujan.
Kombinasi seruakan udara dingin, sirkulasi siklonik, konvergensi, dan belokan angin ini mendukung peningkatan curah hujan di berbagai wilayah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dengan fenomena ini, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di berbagai daerah di Indonesia.
Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan
BMKG memprediksi cuaca selama periode 31 Januari – 2 Februari 2025 di Indonesia umumnya berawan – hujan ringan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
Hujan Sedang – Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat – Sangat Lebat: Kep. Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua.
Hujan Sangat Lebat – Ekstrem: NTT dan Maluku.
Potensi Angin Kencang: Aceh, Riau, Kep.Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Sedangkan cuaca selama Periode 3 – 6 Februari 2025 di Indonesia umumnya hujan ringan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di:
Hujan Sedang – Lebat: Aceh, Sumatera Barat, Kep. Riau, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat – Sangat Lebat: Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Selatan.
Hujan Sangat Lebat – Ekstrem: Maluku.
Potensi Angin Kencang: Riau, Kep.Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
- Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 30 Januari 2025, 23.30 WIB.
Jakarta, 30 Januari 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.