
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 10-16 Januari 2025: Bibit Siklon Tropis 97S dan Menguatnya Angin Monsun Asia Meningkatkan Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
09 January 2025
Nurul Izzah Fitria
Prospek Cuaca Mingguan

Bibit Siklon Tropis 97S dan Menguatnya Angin Monsun Asia Meningkatkan Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
BMKG memantau dalam tiga hari terakhir indeks monsun asia menunjukkan nilai yang lebih kuat daripada normalnya. Selain itu, keberadaan Bibit Siklon Tropis 97S di Samudra Hindia selatan Lampung memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Bibit ini juga memberikan dampak berupa gelombang tinggi di perairan bagian selatan Indonesia dalam tiga hari mendatang.
Hingga sepekan ke depan, sejumlah wilayah di Indonesia masih akan menghadapi potensi curah hujan yang signifikan, terutama di wilayah barat. Selain karena menguatnya angin monsun asia dan Bibit Siklon Tropis 97S, kondisi ini juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang aktif, yakni fenomena La Niña lemah yang diperkirakan masih berlangsung hingga Maret 2025, serta gelombang atmosfer seperti Rossby ekuatorial, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Low meningkatkan potensi awan konvektif yang signifikan.
Tingginya potensi hujan di beberapa wilayah tersebut dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
BMKG, dalam seminggu kedepan, memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia. Keberadaan Bibit Siklon 97S, menguatnya angin Monsun Asia yang disertai fenomena La Nina lemah dan gelombang atmosfer masih menjadi faktor utama dalam potensi hujan di wilayah Indonesia. Selain itu, sirkulasi siklonik yang berada di Laut Timor dan di Kalimantan Barat juga ikut berkontribusi terhadap dinamika atmosfer Indonesia dalam beberapa hari ke depan, dengan membentuk daerah perlambatan dan pertemuan angin memanjang dari NTT hingga Laut Banda dan di Selat Karimata.
Daerah konvergensi lain juga diprakirakan memanjang dari Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, di Selat Sunda, di Laut Jawa, di Laut Banda, dan di Perairan utara Papua. Daerah konfluensi lain diprakirakan terbentuk di Laut Natuna, Pesisir Barat Bengkulu, dan di Laut Banda. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi, serta konfluensi tersebut.
Lebih jauh lagi, kelembapan udara di lapisan bawah dan atas yang cenderung basah serta labilitas lokal yang kuat turut mendukung proses pembentukan awan-awan konvektif secara lokal. Fenomena-fenomena tersebut menciptakan variabilitas cuaca di wilayah Indonesia selama sepekan ke depan.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
BMKG memprediksi cuaca selama periode 10 – 12 Januari 2025 di Indonesia umumnya berawan. Sementara itu, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:
- Hujan Sedang – Lebat: Aceh, Riau, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
- Hujan Lebat – Sangat Lebat: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.
- Potensi Angin Kencang: Aceh dan Kep. Riau.
Sementara pada periode 12 – 16 Januari 2025, cuaca cerah berawan diprediksi terjadi di sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan sebagian dan Bali dan Nusa Tenggara, serta sebagian besar Sulawesi dan Papua. Sedangkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah berikut:
- Hujan Sedang – Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
- Hujan Lebat – Sangat Lebat: Sumatera Barat, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.
- Potensi Angin Kencang: Kep. Riau, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Imbauan
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
- Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.
Catatan:
Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 9 Januari 2025, 16.00 WIB.
Jakarta, 9 Januari 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.