
Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan
Prospek Cuaca Mingguan Periode 02 – 08 Desember 2025: Curah Hujan Tinggi di Sejumlah Wilayah, Waspada Potensi Dampak di Daerah Rawan
01 December 2025
Praditya Tito Yosandi
Prospek Cuaca Mingguan

Curah Hujan Tinggi di Sejumlah Wilayah, Waspada Potensi Dampak di Daerah Rawan
Pada periode 28–30 November 2025, BMKG mencatat adanya peningkatan aktivitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Beberapa kota/kabupaten mengalami hujan dengan intensitas yang sudah masuk kategori lebat, seperti Nunukan di Kalimantan Utara yang mencatat curah hujan harian hingga 92 mm/hari, Rote Ndao di Nusa Tenggara Timur dengan 89 mm/hari, serta Kota Baru di Kalimantan Selatan yang mencapai 83,4 mm/hari.
Dinamika atmosfer dalam beberapa hari kedepan menunjukkan bahwa Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin diprediksi aktif dan mempengaruhi atmosfer di beberapa wilayah Indonesia. Kedua jenis gelombang atmosfer tropis ini dapat meningkatkan area konvergensi dan menguatkan proses pengangkatan massa udara, sehingga memicu pembentukan dan pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan lebat. Wilayah yang berada dalam jalur pengaruh gelombang tersebut meliputi Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian tengah dan selatan, Jawa bagian Barat, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, hingga Papua
Kombinasi antara kondisi kelembaban udara yang cukup tinggi, pemanasan permukaan pada siang hari, dan pengaruh gelombang atmosfer tropis ini berkontribusi pada meningkatnya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah-wilayah tersebut. Hujan yang diprediksi terjadi juga dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Oleh karena itu, meskipun hujan lebat yang tercatat beberapa hari terakhir bersifat lokal dan waktu kejadiannya bervariasi, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, longsor, atau di sekitar bantaran sungai tetap perlu mewaspadai kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan apabila hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi dalam waktu berdekatan.
Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan
BMKG memprakirakan perpaduan fenomena atmosfer skala global, regional, dan lokal masih akan mempengaruhi cuaca di Indonesia hingga sepekan ke depan. Pada skala global, Dipole Mode Index (DMI) saat ini tercatat bernilai −0.6, yang mengindikasikan adanya potensi peningkatan pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, kondisi La-Nina lemah, yang ditandai dengan nilai indeks Nino 3.4 sebesar -0.42 dan Southern Oscillation Index (SOI) sebesar +13.7, akan meningkatkan potensi hujan di wilayah Indonesia bagian timur. Di sisi lain, penguatan Monsun Asia yang ditandai dengan nilai West North Pacific Monsoon Index (WNPMI) yang signifikan serta dominasi komponen angin zonal baratan di wilayah Indonesia semakin meningkatkan pasokan uap air dari Samudra Hindia dan memicu pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Madden–Julian Oscillation (MJO) diprediksi berada pada fase 7 (Western Pacific), sehingga tidak berkontribusi untuk peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia. Kombinasi antara Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuator diprediksi akan aktif di beberapa wilayah meliputi Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian tengah dan selatan, Jawa bagian Barat, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, hingga Papua. Fenomena tersebut diprediksi akan mendukung peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Ex-Siklon Tropis “KOTO” (30 knot, 1004 hPa), diperkirakan berada di Laut Cina Selatan Timur Vietnam, dengan intensitas yang cenderung menurun dengan pergerakannya ke arah barat daya menuju daratan Vietnam. Keberadaan siklon tropis ini juga diperkirakan tidak memberikan pengaruh terhadap kondisi cuaca dan gelombang di wilayah Indonesia.
Prospek Cuaca Sepekan ke Depan
Periode 02 – 04 Desember 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan ekstrem. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Siaga (Hujan lebat): Aceh, Sumatera Utara, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Pegunungan, Maluku, dan Papua Selatan.
- Angin Kencang: Sulawesi Utara.
Periode 05 – 08 Desember 2025
Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.
Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:
- Siaga (Hujan lebat): Aceh, Kep. Bangka Belitung, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Papua Pegunungan.
- Angin Kencang: Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara
Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.
Imbauan
Sebagai bentuk kewaspadaan bersama, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu, termasuk cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan longsor yang berisiko mengganggu aktivitas harian maupun kelancaran transportasi.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh.
- Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
- Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 01 Desember 2025, 18.30 WIB.
Jakarta, 01 Desember 2025
Direktorat Meteorologi Publik BMKG
– Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.