Kembali ke Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan 14-20 Februari 2025: Gangguan Tropis Mengurangi Intensitas Hujan di Beberapa Wilayah

14 February 2025

Nurul Izzah Fitria

Prospek Cuaca Mingguan

Prospek Cuaca Mingguan 14-20 Februari 2025: Gangguan Tropis Mengurangi Intensitas Hujan di Beberapa Wilayah

Gangguan Tropis Mengurangi Intensitas Hujan di Beberapa Wilayah

BMKG terus memantau perkembangan sistem atmosfer yang berpotensi mempengaruhi cuaca di Indonesia. Saat ini, terdapat dua gangguan tropis, yaitu satu Siklon Tropis dan satu Bibit Siklon Tropis di wilayah Area of Monitoring TCWC Jakarta. Gangguan tersebut adalah Siklon Tropis ZELIA yang berada di Samudra Hindia, sebelah barat Australia, serta Bibit Siklon Tropis 93W yang terpantau di Laut Cina Selatan. Siklon Tropis ZELIA bergerak ke arah barat daya dan diprediksi akan semakin menguat dalam 24 jam kedepan, sementara Bibit Siklon Tropis 93W bergerak ke arah selatan dengan potensi rendah untuk berkembang menjadi siklon tropis.

Seiring dengan pergerakan Siklon Tropis ZELIA yang semakin menjauh dan menarik massa udara dari wilayah selatan Indonesia, intensitas curah hujan mengalami penurunan. Meskipun demikian, dampak angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi, disertai angin kencang dengan kecepatan lebih dari 25 knot (47 km/jam) di perairan selatan Jawa Timur hingga selatan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 93W diprediksi akan semakin melemah dan punah dalam 72 jam ke depan. Mengingat posisi sistem yang cukup jauh serta intensitasnya yang tidak terlalu signifikan, wilayah di sekitar sistem ini tidak akan mengalami peningkatan curah hujan.

Dinamika Atmosfer Sepekan Ke Depan

Dinamika atmosfer dalam sepekan ke depan menunjukkan bahwa pengaruh Siklon Tropis ZELIA yang semakin menjauh dan Bibit Siklon Tropis 93W yang melemah secara bertahap tidak lagi mempengaruhi cuaca dan pola angin di wilayah Indonesia. Meskipun demikian, Monsun Asia yang diprediksi masih aktif serta potensi Cold Surge yang membawa massa udara basah dan dingin ke wilayah Indonesia perlu diwaspadai. Selain itu, berbagai fenomena atmosfer lainnya juga terpantau aktif dan berpotensi meningkatkan curah hujan di Indonesia. Di antaranya, Gelombang Kelvin diperkirakan aktif di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, dan Papua bagian Selatan, sementara Gelombang Equatorial Rossby diprediksi aktif di Kalimantan bagian Tengah hingga Utara, Sulawesi bagian Tengah hingga Utara, Maluku, dan Maluku Utara. Selain itu, analisis OLR (Outgoing Longwave Radiation) menunjukkan nilai negatif pada periode 18-20 Februari 2025, yang mengindikasikan peningkatan signifikan dalam potensi hujan di berbagai wilayah Indonesia.

Selain faktor skala besar, kondisi atmosfer lokal juga menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif akibat tingginya labilitas atmosfer di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Sulawesi bagian Selatan, Maluku Utara, dan Papua. Kombinasi antara faktor regional dan lokal ini semakin mendukung pertumbuhan awan hujan yang berpotensi memicu hujan lebat, petir, angin kencang, serta meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di wilayah terdampak.

Dengan kondisi cuaca yang dinamis ini, masyarakat, khususnya di wilayah terdampak, diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sektor transportasi laut dan perikanan juga perlu memperhatikan potensi gelombang tinggi, terutama di perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Utara Papua. Selain itu, pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi guna meminimalkan risiko bagi masyarakat dan infrastruktur.

Prospek Cuaca Sepekan Ke Depan

Periode 14-16 Februari 2025, diprediksi cuaca di Indonesia umumnya didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

  • Hujan Sedang – Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.
  • Hujan Lebat – Sangat Lebat: Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Utara.
  • Potensi Angin Kencang: Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku.

Pada periode 17 – 20 Februari 2025, diprediksi wilayah Indonesia masih didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

  • Hujan Sedang – Lebat: Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.
  • Hujan Lebat – Sangat Lebat: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat.
  • Potensi Angin Kencang: Maluku, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Selatan

Prospek di atas merupakan kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @infoBMKG.

Imbauan

Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

  • Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir.
  • Berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
  • Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
  • Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru.

Catatan: Informasi ini telah melalui proses penyuntingan dan pembaruan tanggal 13 Februari 2025, 19.35 WIB.

Jakarta, 13 Februari 2025

Direktorat Meteorologi Publik BMKG

Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya

Prospek Cuaca Mingguan Periode 2-8 Mei 2025: Memasuki Awal Musim Kemarau di Sebagian Wilayah Indonesia, Tetap Waspada Potensi Hujan Lebat Berdurasi Singkat!

Prospek Cuaca Mingguan Periode 2-8 Mei 2025: Memasuki Awal Musim Kemarau di Sebagian Wilayah Indonesia, Tetap Waspada Potensi Hujan Lebat Berdurasi Singkat!

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 April–5 Mei 2025: Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 29 April–5 Mei 2025: Waspada Cuaca Panas di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 April – 1 Mei 2025: Tetap Waspada! Cuaca Panas dan Hujan Silih Berganti di Masa Peralihan Musim

Prospek Cuaca Mingguan Periode 25 April – 1 Mei 2025: Tetap Waspada! Cuaca Panas dan Hujan Silih Berganti di Masa Peralihan Musim