
Kembali ke Berita Utama
Plt. Sestama BMKG Tutup Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I 2025, Perkuat Komitmen WTP Berkelanjutan
24 July 2025
Ibrahim
Berita Utama

Jakarta, 24 Juli 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi menutup kegiatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran (TA) 2025 pada Kamis (24/7). Kegiatan yang digelar secara hybrid ini berlangsung di Kantor Pusat BMKG, Jakarta, serta diikuti secara daring oleh peserta dari seluruh satuan kerja di Indonesia melalui Zoom Meeting.
Hadir secara langsung dalam penutupan kegiatan antara lain Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Utama BMKG Guswanto, Inspektur BMKG Nasrul Wathon, Kepala Biro Umum dan Keuangan Muchamat Agus Fitrianto, Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi Mohamad Muslihhuddin, serta Pejabat Administrator di lingkungan BMKG Pusat. Sementara itu, para Kepala Balai Besar MKG Wilayah I-V dan pegawai UPT pengelola keuangan turut bergabung secara daring dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam sambutannya, Guswanto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras selama proses rekonsiliasi yang berlangsung sejak 11 hingga 25 Juli 2025.
“Alhamdulillah, dari tanggal 11 hingga 25 Juli 2025 kita telah menyelesaikan rekonsiliasi laporan keuangan BMKG Semester I Tahun Anggaran 2025 dengan lancar. Rekonsiliasi laporan keuangan BMKG ini bertujuan untuk memastikan keandalan data laporan keuangan BMKG tahun 2025,” ujar Guswanto.
Penyusunan Laporan Keuangan BMKG Tahun 2025 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 232/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Instansi. Guswanto menegaskan bahwa penyusunan laporan keuangan harus menjadi tanggung jawab bersama untuk menghasilkan laporan yang akuntabel dan berkualitas.
Ia menjabarkan bahwa laporan keuangan BMKG harus memenuhi sejumlah kriteria yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), antara lain:
- Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi pemerintahan;
- Memenuhi karakteristik laporan keuangan (relevan, dapat dipahami, dapat dibandingkan, dan andal);
- Disusun sesuai dengan sistem akuntansi yang dilengkapi dengan sistem pengendalian internal yang memadai;
- Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Rekonsiliasi ini, lanjutnya, menjadi bagian penting dalam menjamin keakuratan laporan keuangan. Ia juga mendorong seluruh satuan kerja untuk secara rutin memantau perkembangan melalui Aplikasi SHR MonSAKTI hingga diterbitkannya Surat Hasil Rekonsiliasi.
Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat menjadi pijakan penting untuk kembali mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk yang kesepuluh kalinya.
“Semoga dengan terselenggaranya acara rekonsiliasi ini kita dapat mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang ke-10 kalinya,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Guswanto menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta, tim pengelola aplikasi SAIBA dan SIMAK-BMN, serta panitia pelaksana yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dengan baik. Ia berharap semangat sinergi, integritas, dan profesionalisme akan terus terjaga dalam penyusunan Laporan Keuangan BMKG ke depan.
(Penulis: Linda Juliawanti)