
Kembali ke Berita Utama
BMKG-Kementerian Keuangan Perkuat Sinergi untuk Ketahanan Iklim dan Bencana dalam Mendukung Asta Cita
29 May 2025
Ibrahim
Berita Utama

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati beserta jajaran dan membahas penguatan operasional di bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk mendukung ketahanan iklim dan kebencanaan nasional, sekaligus mempererat sinergi antar lembaga guna mendukung visi Asta Cita Kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam paparannya, Kepala BMKG menekankan pentingnya modernisasi dan penguatan sistem operasional BMKG guna menjawab tantangan iklim ekstrem dan potensi bencana geofisika yang semakin meningkat.
“Penguatan sistem observasi, pemodelan prediktif, dan penyebaran informasi dini yang cepat dan akurat adalah kunci untuk melindungi masyarakat serta mendukung ketahanan ekonomi nasional,” ungkap Dwikorita. Beliau juga menyoroti perlunya investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan sumber daya manusia untuk memastikan layanan informasi iklim dan kebencanaan yang andal dan adaptif di tengah perubahan iklim global.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Keuangan menyampaikan apresiasi terhadap peran strategis BMKG dalam mendukung ketahanan nasional. Ia menekankan pentingnya tetap menjaga efektivitas penguatan operasional meskipun dalam kondisi efisiensi saat ini.
“Kami memahami urgensi penguatan sistem BMKG dalam menghadapi dinamika iklim dan geofisika. Namun kita juga harus cermat dalam merancang langkah-langkah strategis yang tetap efisien secara anggaran. BMKG diharapkan dapat tetap menjalankan fungsi vitalnya secara optimal,” ujar Suahasil.
Audiensi ini juga menegaskan komitmen kedua lembaga untuk membangun sinergi dalam mendukung arah pembangunan nasional, termasuk memperkuat ketangguhan sektor keuangan terhadap risiko bencana serta meningkatkan integrasi data dan informasi iklim dalam perencanaan pembangunan.