
Kembali ke Berita
Siswa SMP Pax Ecclesia Tanggap Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem, Belajar Langsung dari Ahli BMKG
10 December 2025
Annisa Amalia Zahro
Berita

Jakarta, 10 Desember 2025 – Sebanyak 49 siswa dari SMP Pax Ecclesia didampingi 7 guru mengunjungi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengenal sekaligus memahami lebih dalam mengenai cuaca dan iklim yang ada di Indonesia. Bersama para ahli di BMKG, para siswa meningkatkan kesadaran siswa-siswi dalam menghadapi fenomena alam dan menjaga lingkungan sekitar, serta pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Rendy Artha Luvian dari Deputi Bidang Klimatologi menjelaskan tentang iklim dan dinamikanya yang berdampak langsung bagi kehidupan, mulai dari kerentanan terhadap cuaca ekstrem, hingga krisis pangan yang mengancam kelangsungan hidup. Dengan kondisi iklim yang saat ini sudah mengalami pendidihan global, menjadi urgensi bagi seluruh manusia untuk berperan menekan laju pendidihan global.
“Iklim adalah pola rata-rata cuaca di suatu wilayah selama periode waktu yang lama, biasanya 30 tahun atau lebih. Iklim memberi tahu kita kondisi cuaca yang umumnya terjadi di wilayah tersebut. Contohnya, Indonesia memiliki iklim tropis, yang berarti umumnya panas dan lembap, dengan banyak hujan selama bulan-bulan tertentu” jelasnya.
Sementara itu, Miftah Ali dari Direktorat Meteorologi Publik menjelaskan tentang unsur dan jenis cuaca di Indonesia, serta bagaimana proses produksi informasi cuaca di BMKG.
“Produksi informasi cuaca di BMKG dilakukan melalui empat tahapan utama, yaitu observasi, analisis, produksi, dan diseminasi. Proses diawali dengan pengamatan berbagai unsur cuaca di seluruh wilayah Indonesia, kemudian data yang terkumpul dianalisis. Setelah hasil analisis diperoleh, informasi tersebut selanjutnya diproduksi dan di diseminasikan atau disebarluaskan kepada masyarakat dalam bentuk prakiraan cuaca!” ungkapnya.
Kedua materi disampaikan dengan cara menyenangkan, para siswa aktif menjawab berbagai kuis dari para narasumber. Terdapat pemutaran video animasi yang menambah pemahaman terhadap mitigasi gempabumi dan tsunami, sembari mengajak menyanyikan lagu “Kalau Ada Gempa” dari BMKG.
Praktik lapangan turut dilaksanakan, mulai dari berkunjung ke Simulator Gempa Bumi. Antusiasme para siswa terlihat jelas saat merasakan secara langsung bagaimana getaran gempa terjadi. Melalui pengalaman ini, siswa-siswi tidak hanya memperoleh gambaran nyata tentang situasi saat gempa bumi berlangsung, tetapi juga belajar untuk tetap tenang dan sigap dalam menghadapinya. Didampingi oleh Silvie Farahdila dari Direktorat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu, mereka mendapatkan edukasi mengenai cara-cara menyelamatkan diri yang tepat ketika terjadi gempa bumi.
Kunjungan ke Galeri Bumi, Atmosfer, Iklim, dan Kualitas Udara (BAIK) juga tak kalah seru. Di sini, mereka berkesempatan mengenal berbagai alat ukur cuaca dan iklim, mempelajari siklus hidrologi, serta mengamati warming stripes Indonesia yang menggambarkan perubahan suhu rata-rata Indonesia dari tahun ke tahun yang membuktikan bahwa pemanasan global itu nyata terjadi. Di galeri ini, mereka dipandu oleh R. Hikmat Kurniawan, Alya Sausan Nabilah, dan Jusup Agung dari Direktorat Layanan Iklim Terapan, yang dengan antusias, menjelaskan setiap fenomena klimatologis dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Keseruan berlanjut di Taman Alat Meteorologi, tempat favorit banyak siswa karena dipenuhi berbagai alat pengamatan cuaca. Devika Rakhmatia dari Direktorat Meteorologi Penerbangan mengajak siswa mengenal lebih dekat perangkat seperti campbell stokes, actinograph, evaporimeter, hingga penakar hujan.






