Kembali ke Berita

Sekolah Lapang Gempabumi, BMKG Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Pesisir Selatan Yogyakarta

23 September 2025

Kholis Nur Cahyo

Berita

Sekolah Lapang Gempabumi, BMKG Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Pesisir Selatan Yogyakarta

Kulon Progo, 23 September 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menyelenggarakan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian negara dalam membangun masyarakat yang siaga dan tangguh menghadapi ancaman bencana gempabumi serta tsunami.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam sambutannya menegaskan bahwa tingginya aktivitas seismik di wilayah selatan Jawa menuntut peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dalam memahami tanda bahaya serta peringatan dini.

“Sepanjang sepuluh tahun terakhir, wilayah DIY dan sekitarnya tercatat mengalami lebih dari seratus gempa bumi dengan magnitudo di atas lima, termasuk beberapa kejadian yang merusak. Data ini menjadi pengingat bahwa risiko gempa dan tsunami nyata adanya, sehingga kesiapsiagaan adalah keharusan,” ujar Dwikorita.

Ia menambahkan, program SLG ini sekaligus melanjutkan inisiatif Tsunami Ready Community yang telah mendapat pengakuan UNESCO di enam desa DIY, termasuk Desa Glagah, Kulon Progo, pada tahun 2022. “Implementasi 12 indikator Tsunami Ready menjadi langkah penting menuju cita-cita zero victim. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan wisatawan maupun investor di Kulon Progo yang menjadi pintu gerbang wisata melalui Bandara Internasional YIA,” tegasnya.

Wakil Bupati Kulon Progo, Ahmad Ambar Purwoko, yang hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

“Kegiatan sekolah lapang ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah bagi keselamatan masyarakat. Kulon Progo patut bersyukur karena Desa Glagah telah diakui UNESCO sebagai masyarakat siaga tsunami. Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini jangan hanya disimpan, tapi harus diamalkan demi kepentingan bersama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, Ardhianto, selaku ketua panitia melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti 55 peserta yang terdiri atas jajaran pemerintah daerah, BPBD, aparat TNI/Polri, sekolah, SKPD terkait, perwakilan Bandara YIA, PLN, hingga masyarakat pesisir.

“SLG telah kita laksanakan di DIY selama lebih dari 10 tahun dengan berbagai capaian, termasuk terbentuknya desa-desa Tsunami Ready. Melalui kegiatan di Kulon Progo ini, kami berharap lahir para champion yang akan menularkan semangat kesiapsiagaan, baik dari tingkat keluarga hingga komunitas,” jelasnya.

Dengan tema “Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat Menghadapi Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Kulon Progo”, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan budaya sadar bencana.

Berita Lainnya

Sekolah Lapang Gempabumi, BMKG Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Pesisir Selatan Yogyakarta

Sekolah Lapang Gempabumi, BMKG Perkuat Kesiapsiagaan Bencana di Pesisir Selatan Yogyakarta

SLI Tematik Gunung Kidul, Bekali Petani Hortikultura dengan Literasi Iklim untuk Ketahanan Pangan

SLI Tematik Gunung Kidul, Bekali Petani Hortikultura dengan Literasi Iklim untuk Ketahanan Pangan

Kepala BMKG Hadiri Kunjungan ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura Aek Nauli

Kepala BMKG Hadiri Kunjungan ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura Aek Nauli