Kembali ke Berita Kegiatan

Tertarik Akan Pengetahuan Iklim dan Cuaca, SMA BPK Penabur Kunjungi BMKG

20 September 2024

Rama Aditya

Berita Kegiatan

Tertarik Akan Pengetahuan Iklim dan Cuaca, SMA BPK Penabur Kunjungi BMKG

Jakarta, 20 September 2024 – Sebagai wujud implementasi edukasi masyarakat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan edukasi SMA BPK Penabur Jakarta Jumat, (20/9). Sebanyak 34 siswa dan 22 guru yang mewakili beberapa SMA BPK Penabur di Jabodetabek hadir di ruang Media Center.

Diawali dengan pemaparan materi cuaca dan iklim oleh Tim Kerja 3 Produksi dan Diseminasi Cuaca, Hifdiyawan. Para siswa dan guru diberikan penjelasan mengenai dampak cuaca dan iklim bagi kehidupan. “Cuaca dan iklim itu berbeda dari jangka waktunya, cuaca adalah kondisi atmosfer dalam waktu yang relatif singkat dan meliputi wilayah tertentu (sempit), dimana hal ini terjadi setiap harinya, sedangkan Iklim adalah kondisi rerata atmosfer (cuaca) yang relatif lama pada wilayah yang luas,” jelas Hifdiyawan.

Hifdiyawan menambahkan, kondisi cuaca yang mampu mengakibatkan bencana disebut Bencana Hidrometeorologis. Diantaranya, kekeringan, badai petir, puting beliung, banjir, angin kencang, dan longsor. “Oleh karenanya penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal yang bisa kita lakukan, guna mengurangi dampak cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologis, yakni memahami informasi cuaca, membersihkan dan menjaga lingkungan, mengecek informasi BMKG, serta melakukan siaga bencana,” ungkapnya.

Kemudian, siswa dan guru diajak mengunjungi ruang Climate Early Warning System (CEWS). Mereka melihat langsung bagaimana proses pengolahan informasi pemantauan dan layanan iklim guna melakukan peringatan dini dampak peristiwa iklim. Pemaparan informasi disampaikan oleh Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari.

“Kita juga melakukan observasi gas Rumah kaca atau yang kalian kenal global warming. Gas CO2 itu berfungsi menyerap panas, jadi kalau dia semakin banyak di atmosfer, maka panas dari matahari itu diserap, lalu panas yang dipantulkan oleh bumi juga diserap, karena dia menyerap panas, lama-lama ozon menjadi hangat, kalau makin banyak makin hangat, kadar konsentrasi gas Rumah kaca, itu sebenarnya disumbang oleh berbagai sektor, misalnya pertanian,” ujar Supari.

Selain itu, Supari juga menjelaskan peta peringatan dini kekeringan. “Jadi melalui produk ini BMKG memberikan peringatan kepada Pemerintah daerah, gubernur, bupati, bahwa wilayah Bapak berpotensi mengalami kekeringan, karena sudah sekian hari tidak mengalami hujan, dan kemungkinan tidak menerima hujan dalam 10 hari, ini berlaku setiap 10 hari,” imbuhnya.

Selanjutnya, peserta mencoba Simulator Gempa yang diawasi oleh Vina dan tim. Pada sesi ini ada siswa yang bertanya terkait cara kerja alat simulator gempa.

Kegiatan diakhiri dengan mengunjungi ruang Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) dengan didampingi petugas Info Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami, Bagas. “Kalau misalnya itu gempa buminya lebih dari 5, tapi kurang dari 6.5, yang disampaikan adalah cuma info untuk informasi gempa bumi, kalau gempa buminya lebih dari atau sama dengan 6.5 magnitudnya, berada di laut dan berpotensi tsunami, maka informasi yang disampaikan adalah peringatan tsunami,” terangnya.

Kunjungan SMA BPK Penabur lebih spesial dari kunjungan biasanya, karena pada saat yang bersamaan, Plt. Deputi Bidang Geofisika Dr. Nelly Florida dan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono juga berada di ruang InaTEWS. Dengan kehadiran para petinggi BMKG, memunculkan antusiasme dari siswa untuk bertanya guna memperdalam pengetahuan seputar gempa dan tsunami, khususnya terkait Megathrust.

Berita Kegiatan Lainnya

BMKG dan BNPB Perkuat Sinergi untuk Percepatan Program IDRIP

BMKG dan BNPB Perkuat Sinergi untuk Percepatan Program IDRIP

Ekskursi Mahasiswa Meteorologi ITB ke BMKG: Dalami Teknologi Radar Cuaca

Ekskursi Mahasiswa Meteorologi ITB ke BMKG: Dalami Teknologi Radar Cuaca

Sekolah Dasar Citra Kasih Don Bosco Belajar Mitigasi Bencana di BMKG

Sekolah Dasar Citra Kasih Don Bosco Belajar Mitigasi Bencana di BMKG