Kembali ke Berita Kegiatan

BMKG dan BPBD Maluku Utara Perkuat Mitigasi Gempa dan Tsunami

17 December 2024

Valdez Dwi

Berita Kegiatan

BMKG dan BPBD Maluku Utara Perkuat Mitigasi Gempa dan Tsunami

Jakarta, 17 Desember 2024 – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Bidang Kedeputian Geofisika menerima kunjungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara. Pertemuan ini membahas upaya mitigasi dan peringatan dini terhadap gempa bumi dan tsunami di Maluku Utara, serta rencana strategi yang akan dilakukan BMKG pada tahun 2025.

Ketua Tim Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pasifik, Suci Anugerah menjelaskan terkait wilayah rawan bencana di wilayah ternate. Terdapat dua sumber gempa besar yang bisa berpotensi tsunami ke pesisir barat Maluku Utara.

“Daerah Maluku Utara ini adalah daerah rawan terhadap gempa bumi dan tsunami, bisa dilihat prov. Maluku utara ini ada lempeng pasifik. Ancamannya karena berhadapan dengan megathrust. Dimana itu ada double subduction, jadi ancamannya tidak hanya dari lempeng pasifik, tapi juga dari Sangihe,” Jelas Suci.

Wilayah pesisir barat Maluku Utara disebut memiliki dua sumber gempa besar yang berpotensi memicu tsunami. Dengan situasi tersebut, BMKG menjelaskan bahwa Maluku Utara sebagai salah satu daerah prioritas untuk berbagai program mitigasi, termasuk penguatan sistem peringatan dini dan edukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Kepala Pelaksana BPBD Maluku Utara menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi dengan BMKG, khususnya peran BMKG Ternate dalam memberikan informasi terkini terkait kondisi wilayah.

“Alhamdulillah, Provinsi Maluku Utara sangat terbantu dengan teman-teman BMKG Ternate. Kami selalu berkoordinasi untuk memantau situasi dan mengantisipasi potensi bencana,” katan Kepala Pelaksana BPBD Maluku Utara.

Selain itu, Admiral Musa, anggota tim kerja BMKG, mengungkapkan rencana preserving terkait gempa dan tsunami di Taliabu-Mangole yang terjadi pada 29 November 1998. Program ini bertujuan mendokumentasikan informasi mengenai bencana tersebut, mengingat minimnya arsip penelitian yang tersedia. “Hasil preserving ini akan diterbitkan dalam bentuk buku, agar dapat menjadi referensi penting sekaligus arsip sejarah bencana di wilayah tersebut,” ungkap Musa.

Melalui langkah-langkah ini, BMKG dan BPBD Maluku Utara berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, sehingga risiko dapat diminimalkan demi keselamatan masyarakat di daerah rawan gempa dan tsunami.

Berita Kegiatan Lainnya

Siswa-Siswi TK Kinderster Mengenal Fenomena Cuaca dan Gempabumi

Siswa-Siswi TK Kinderster Mengenal Fenomena Cuaca dan Gempabumi

Kunjungan Natureland School: Menjelajahi Fenomena Cuaca, Gempabumi, dan Tsunami

Kunjungan Natureland School: Menjelajahi Fenomena Cuaca, Gempabumi, dan Tsunami

Kunjungan Edukatif Sampoerna Academy: Mengenal Cuaca dan Gempabumi Lebih Jauh

Kunjungan Edukatif Sampoerna Academy: Mengenal Cuaca dan Gempabumi Lebih Jauh