
Kembali ke Berita
DIY Ambil Bagian IOWave 2025: Uji Sistem Peringatan Dini Tsunami dan Evakuasi Masyarakat
26 September 2025
Kholis Nur Cahyo
Berita

Yogyakarta, 25 September 2025 – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu wilayah yang berpartisipasi dalam Indian Ocean Wave Exercise (IOWave) 2025, latihan kesiapsiagaan tsunami tingkat internasional yang dilaksanakan serentak pada Kamis, 25 September 2025. Latihan dua tahunan yang digelar oleh Intergovernmental Coordination Group for Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS) ini menguji kesiapan 28 negara di sepanjang Samudera Hindia, termasuk Indonesia, dalam merespons ancaman tsunami.
Pada IOWave 2025, peserta dilatih dengan skenario terjadinya gempa bumi berkekuatan M9,0 di Selat Sunda pada kedalaman 10 km. Gempa ini berpotensi memicu tsunami yang berdampak ke wilayah pesisir Jawa, Bali, NTB, dan NTT.
Dalam skenario tersebut, BMKG mengirimkan serangkaian Peringatan Dini Tsunami (PDT 1 hingga PDT 4) melalui Warning Receiver System (WRS) New Gen dan WRS Web. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti oleh BPBD dan instansi terkait untuk menguji alur diseminasi peringatan dini, koordinasi lintas sektor, serta respons masyarakat di wilayah rawan tsunami.
Table Top Exercise (TTX)
TTX di DIY dilaksanakan di beberapa lokasi, antara lain Stasiun Geofisika Sleman, BPBD Kabupaten Bantul, BPBD Kota Yogyakarta, dan Dinas Kesehatan Kulon Progo. Dalam kegiatan ini, para peserta melakukan simulasi berbasis skenario di ruang rapat untuk menguji rantai komando, pemahaman terhadap peringatan dini, serta respons lintas instansi.
Uji Komunikasi
Latihan uji komunikasi melibatkan berbagai kalurahan rawan tsunami dan instansi terkait, antara lain: Kalurahan Parangtritis, Srigading, Gadingsari, Poncosari (Kabupaten Bantul), Kalurahan Kemadang (Kabupaten Gunungkidul), Pos Baron dan Pos Pantai Sepanjang, BPBD Kulon Progo, Satlinmas Rescue Istimewa Kulon Progo, serta Kalurahan Glagah (Kulon Progo).
Melalui uji komunikasi ini, peserta mempraktikkan pengiriman dan penerimaan Peringatan Dini Tsunami (PDT) melalui WRS New Gen, HT, aplikasi BISS, serta perangkat komunikasi darurat lainnya.
Simulasi Evakuasi
Selain itu, DIY juga menyelenggarakan latihan evakuasi tsunami di Kalurahan Tirtohargo, dan Kalurahan Parangtritis, Kabupaten Bantul. Masyarakat dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) setempat dilibatkan langsung untuk berlatih merespons guncangan gempa, mendengar bunyi sirine, serta melakukan evakuasi menuju titik kumpul aman sesuai prosedur.
Wujudkan Masyarakat Tangguh
Kepala Stasiun Geofisika Sleman Ardhianto Septiadhi, selaku fasilitator kegiatan di DIY, menegaskan bahwa latihan ini penting untuk mengukur kesiapan sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman tsunami.
“Dengan adanya IOWave 2025, kita bisa melihat sejauh mana rantai informasi berjalan dari BMKG hingga ke masyarakat, serta bagaimana respons cepat dilakukan melalui koordinasi lintas instansi. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat DIY yang tangguh dan tsunami ready,” ungkapnya.
Pelaksanaan IOWave 2025 di DIY berjalan lancar dengan melibatkan pemerintah daerah, instansi teknis, relawan kebencanaan, hingga masyarakat pesisir. Hasil evaluasi dari kegiatan ini diharapkan menjadi bahan perbaikan sistem mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di masa mendatang.
Humas BMKG DIY