Kembali ke Berita

BMKG Soroti Kompleksitas Tantangan Global dan Peran Strategis Kolaborasi Regional dalam Menghadapi Perubahan Iklim

20 May 2025

Fahmi Dendi Saputra

Berita

BMKG Soroti Kompleksitas Tantangan Global dan Peran Strategis Kolaborasi Regional dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Jakarta, 20 Mei 2025 – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menekankan bahwa tantangan yang dihadapi lembaga meteorologi dan hidrologi nasional saat ini semakin kompleks setiap tahunnya. Hal ini disampaikan dalam kegiatan lokakarya regional yang berlangsung di Bali pada 20 Mei 2025.

Perubahan iklim akibat pemanasan global disebut telah memberikan dampak yang signifikan, baik bagi komunitas ilmiah maupun masyarakat secara luas. Selain itu, Dwikorita mengatakan, pertumbuhan populasi yang pesat disertai peningkatan kebutuhan terhadap makanan, air bersih, dan energi menjadi faktor yang sangat dipengaruhi oleh dinamika cuaca dan iklim.

“Cuaca dan iklim kini menjadi penentu utama dalam tren global dan regional, mempengaruhi berbagai sektor vital seperti pertanian, kesehatan, penanggulangan bencana, energi, pengelolaan air, hingga ketahanan pangan,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Buku Tahunan Statistik PBB dan UNICEF tahun 2016, wilayah Asia Selatan dikategorikan sebagai salah satu kawasan yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam. Untuk itu, kebutuhan akan prakiraan cuaca yang lebih akurat, tepat waktu, dan berbasis dampak, serta sistem peringatan dini yang terintegrasi, menjadi semakin mendesak di kawasan ini.

Lokakarya ini juga menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antara BMKG dan mitra-mitra regional seperti Pagasa Filipina, UMD Malaysia, NADMA, MITE, NHMS, serta Vietnam. Melalui forum ini, para peserta diharapkan dapat berbagi pengetahuan, menyelaraskan strategi, serta memahami kapasitas dan kebutuhan masing-masing negara demi membangun kerja sama yang saling menguntungkan.

“Ini adalah momen penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun layanan meteorologi yang tangguh, responsif, dan berkontribusi terhadap keselamatan serta kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Kepala BMKG juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya acara ini. Ia berharap diskusi yang berlangsung selama beberapa hari ke depan dapat menghasilkan ide-ide baru dan membuka peluang kolaborasi proyek di bawah inisiatif Weather and Climate Science for Service Partnership (WCSSP).

Kegiatan ini menegaskan pentingnya integrasi ilmu pengetahuan, kebijakan, dan strategi lintas negara dalam merespons dinamika iklim yang terus berkembang.

Berita Lainnya

BMKG – Bureau of Meteorology (BoM) Australia, Perkuat Kemitraan Dukung Pengembangan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia dan Asia Tenggara

BMKG – Bureau of Meteorology (BoM) Australia, Perkuat Kemitraan Dukung Pengembangan Transisi Energi Terbarukan di Indonesia dan Asia Tenggara

BMKG Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

BMKG Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

BMKG Soroti Kompleksitas Tantangan Global dan Peran Strategis Kolaborasi Regional dalam Menghadapi Perubahan Iklim

BMKG Soroti Kompleksitas Tantangan Global dan Peran Strategis Kolaborasi Regional dalam Menghadapi Perubahan Iklim